Logo BBC

KPU dan Faktor Human Error: Bagaimana Saksi Mengantisipasi Kesalahan?

Pekerja memasukkan data ke Sistem Informasi Penghitungan (Situng) DKI Jakarta.
Pekerja memasukkan data ke Sistem Informasi Penghitungan (Situng) DKI Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

KPU memastikan bahwa kesalahan pemasukan data C1 tidak hanya terjadi pada satu kubu tertentu, tapi kedua-duanya.

Meski begitu, kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengklaim kesalahan ini sangat merugikan mereka. Adapun kubu Joko Widodo - Ma`ruf Amin mengatakan mereka bisa memahami kekeliruan ini karena mengerti kelelahan para petugas TPS.

Juru bicara kubu Prabowo, Dian Fatwa, mengatakan fakta yang ditemui timnya di lapangan menunjukkan bahwa kesalahan pemasukan data dilakukan secara masif dan terstruktur.

Ia menyebut kasus-kasus itu terjadi di banyak tempat, tidak hanya di sembilan TPS seperti yang diungkap KPU.

"Betapa banyak temuan di lapangan itu ngeri sekali dan sekarang ini bukan persoalan Prabowo-Sandiaga menang atau Jokowi. Tapi pemilu ini dicurangi. Ada faktanya, bagaimana input data ini dilakukan secara masif dengan kesalahannya itu pada pihak kita. Kok kita yang selalu dirugikan?" kata Dian.

Dian mengatakan timnya menyarankan dibentuknya Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menginvestigasi temuan-temuan yang ada.

Ia menambahkan timnya akan menempuh jalur hukum untuk mengusut kasus ini meski katanya, mereka ragu apakah pihak-pihak yang berwenang, seperti Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi (MK), bisa menilai kasus ini dengan netral.