Logo BBC

KPU dan Faktor Human Error: Bagaimana Saksi Mengantisipasi Kesalahan?

Pekerja memasukkan data ke Sistem Informasi Penghitungan (Situng) DKI Jakarta.
Pekerja memasukkan data ke Sistem Informasi Penghitungan (Situng) DKI Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ketua Divisi pemantauan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Indah Sulastry, mengatakan kesalahan pemasukan data terjadi karena petugas-petugas yang kurang siap atau kelelahan.

Ia menyebut para petugas hanya diberi pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) satu kali sebelum pelaksanaan pemilu. Akibatnya, kata Indah, banyak petugas yang tidak paham regulasi dan tata cara pelaksanaan pemilu yang benar.

Ditambah lagi, kata Indah, untuk pertama kalinya pemilihan presiden dan legislatif dilaksanakan serentak.

Hal ini, lanjutnya, menyebabkan para petugas kelelahan, bahkan tercatat pula puluhan petugas TPS di seluruh Indonesia yang meninggal dunia saat menjalankan tugas.

Indah mengatakan seharusnya hal-hal seperti ini diantisipasi dengan baik oleh KPU.

"Sebetulnya kalau dilihat rentang waktunya (waktu persiapan) cukup panjang, dari November 2018 sampai sekarang. Seharusnya KPU mempersiapkan secara mumpuni. Tapi lihat saja Pemilu yang ada sekarang," ujarnya.

Indah mengatakan kesalahan pemasukan data itu bisa mempengaruhi hasil pemilu dan bisa disebut penyimpangan terhadap mandat pemilih. Kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu pun dapat memudar dengan terjadinya peristiwa ini, katanya.