CEK FAKTA: Prabowo Sebut Dana Pertahanan RI Kecil, Singapura 30% GDP

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto dalam misi visi debat  keempat capres 2019 tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan keamanan dan hubungan internasional, menyebutkan bahwa di bidang pertahanan keamanan Indonesia terlalu lemah. "Anggaran kita terlalu kecil dan akan kita perbaiki," katanya dalam debat Pilpres 2019 keempat, Sabtu malam 30 Maret 2019.

Prabowo menyebut pula anggaran ini masih jauh dibanding Singapura yang memiliki anggaran militer 30 persen dari GDP-nya. Sedangkan Indonesia cuma 0,8 persen dari GDP.

Betulkan klaim Prabowo tersebut?

Faktanya:

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, anggaran pertahanan keamanan terus meningkat sejak 2010 yang berada di kisaran Rp40,7 triliun. Di tahun 2011, anggaran pertahanan keamanan tercatat meningkat menjadi Rp47,5 triliun. Selanjutnya naik kembali menjadi Rp64,4 triliun di tahun 2012 dan menyentuh Rp77 triliun di tahun 2013.

Sementara belanja pemerintah pusat untuk fungsi pertahanan pada 2014 seperti tertuang dalam Nota Anggaran APBN 2019, tercatat sebesar Rp86,3 triliun. Anggaran serupa naik pada 2015 menjadi Rp101,69 triliun. Di tahun 2016 anggaran pertahanan sebesar Rp98,24 triliun.

Di tahun 2017, anggaran naik menjadi Rp117,5 triliun. Namun di tahun 2018 dan 2019, belanja pertahanan sempat turun. Penurunan terbesar di tahun 2018 sebesar Rp10 triliun menjadi Rp107,57 triliun. Di tahun 2019, turun tipis menjadi Rp 107,22 triliun.

Pada fungsi ketertiban dan keamanan, belanja pemerintah pusat pada 2014 sebesar Rp69,32 triliun. Angka itu naik menjadi Rp94,52 triliun pada 2015, Rp113,34 triliun pada 2016, dan Rp135,74 triliun di 2017.

Demokrat Sebut Ide Bentuk Presidential Club Ide Prabowo Sejalan Harapan SBY

Di tahun 2018, belanja pertahanan dan keamanan pemerintah pusat mencapai Rp131,90 triliun. Tercatat pula ada Rp118,44 triliun anggaran yang dialokasikan untuk belanja pertahanan dan keamanan pada APBN 2019 atau 4,4 persen dari total anggaran sebesar Rp 2.461,1 triliun.

Terkait pernyataan Prabowo bahwa Singapura memiliki anggaran militer 30 persen dari GDP-nya, seperti yang dimuat The Straits Times pada 18 Februari 2019 lalu, Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat dalam pidato anggarannya saat itu mengatakan, sekitar 30 persen dari total pengeluaran Pemerintah tahun ini disisihkan untuk mendukung upaya pertahanan, keamanan dan diplomasi, yang merupakan pengeluaran yang signifikan namun sangat diperlukan.

Prabowo Belum Pernah Bicara Kabinet, Kata Petinggi Gerindra

Ketika ia menguraikan rencana di bidang-bidang ini, Heng mengatakan bahwa pemerintah akan berinvestasi lebih banyak, jika diperlukan, untuk melindungi kedaulatan Singapura dan kesejahteraan Singapura.

"Setiap orang memiliki peran yang harus dimainkan untuk menjaga Singapura tetap aman dan terjamin. Mari kita terus bersatu dalam mempertahankan rumah dan cara hidup kita."

Relawan Sanopati 08 Optimis Prabowo-Gibran Bisa Wujudkan Indonesia Emas 2045

Sumber: Kementerian Keuangan,  Nota Anggaran APBN 2019, The Straits Times

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Airlangga: Presiden Terpilih Diberikan Kekuasaan Menyusun Kabinet

Menanggapi pertanyaan terkait RUU Kementerian Negara, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa presiden terpilih 2024 memiliki keleluasaan untuk menyusun kabinet.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024