Ketika Maskapai RI Bebas Terbang di Langit Eropa

Bandara Internasional Lombok (LIA) di Praya, Lombok - Maskapai Garuda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Uni Eropa (UE) akhirnya mencabut larangan terbang semua maskapai Indonesia. Setelah kurang lebih 11 tahun dilarang terbang ke kawasan Eropa, kini UE menghapus seluruh maskapai Indonesia dari daftar 'hitam' keselamatan udara. 

Kunci Persita Tangerang Imbangi Persib Bandung meski 2 Kali Tertinggal

Kabar gembira tersebut disampaikan dalam siaran pers UE melalui Komisi Transportasi Uni Eropa pada Kamis 14 Juni 2018 lalu. Dilansir laman eeas.europa.eu, Komisioner Eropa untuk Transportasi, Violeta Bulc mengatakan bahwa kebijakan UE atas dicabutnya larangan terbang tersebut diambil setelah mereka menilai ada perbaikan dalam hal keselamatan penerbangan di Tanah Air.

"Daftar keselamatan udara Uni Eropa adalah salah satu instrumen utama kami untuk terus menawarkan tingkat keselamatan udara tertinggi untuk orang Eropa. Saya sangat senang bahwa setelah bertahun-tahun bekerja, kami sekarang dapat menghapus semua maskapai penerbangan Indonesia (dari daftar larangan. Itu menunjukkan bahwa kerja keras dan kerja sama yang erat berhasil,"  ujarnya.

Liga 1 Ditunda, Gelandang Asing Persib Bandung Tak Mudik ke Kampung Halaman

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend, dalam kesempatan yang sama pun mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini, Kementerian Perhubungan, dan juga maskapai Indonesia karena sudah bekerja keras dalam mengatasi masalah keamanan udara.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia

Fokus Arema FC untuk Tundukkan Persebaya Surabaya

11 tahun Indonesia dilarang terbang di atas kawasan UE

Sebenarnya larangan terbang ke EU bermula dari sejumlah kecelakaan pesawat di Indonesia. Kemudian di awal tahun 2007 dilakukan USOAP (Universal Safety Oversight Audit Programme) oleh ICAO  (International Civil Aviation Organozation) terhadap Otoritas Penerbangan RI.  

Penilaian dilakukan terhadap standar keamanan internasional, dan terutama standar yang diumumkan oleh ICAO. Pada audit tersebut akhirnya diperoleh lebih dari 120 findings yang  dinilai tidak “comply” dengan International Civil Aviation Safety Standard  dari ICAO.   

Laman Reuters pada 2007 menulis, bahwa dampak dari penilaian tersebut menimbulkan aturan larangan terbang ke Eropa (EU ban).

Tak lama berselang, keputusan itu diikuti dengan penurunan peringkat Indonesia oleh FAA (Federal Aviation Admnistration) dari kelompok negara Kategori 1 (memenuhi syarat regulasi keselamatan penerbangan sipil internasional) menjadi Kategori 2 (kelompok Negara yang tidak memenuhi syarat peraturan keselamatan penerbangan sipil internasional).   

Indroyono Soesilo (tengah), Utusan Khusus Menteri Perhubungan RI untuk ICAO, dalam acara resepsi di Den Haag, Belanda.

Kemudian tahun 2010, maskapai Garuda dan beberapa maskapai lainnya dinyatakan lulus setelah diaudit oleh Otoritas Penerbangan Sipil EU dan diizinkan untuk terbang ke wilayah Eropa. Baru kemudian pada 16 Juni 2016 lalu, menyusul Citilink, Lion Air dan Batik Air.

Kini setelah 11 tahun, larangan terbang tersebut sepenuhnya dicabut tanpa masa percobaan. Pencabutan maskapai penerbangan Indonesia dari daftar tersebut didasarkan pada pendapat bulat pakar keamanan penerbangan negara anggota Uni Eropa yang bertemu pada 29-31 Mei 2018 lalu dalam Komite Keselamatan Udara Uni Eropa (ASC). Komite ini diketuai oleh Komisi Eropa dengan dukungan dari European Aviation Safety Agency (EASA).

Keputusan tersebut juga mendapat dukungan dari Komisi Transportasi Parlemen Eropa. Penilaian dilakukan terhadap standar keamanan internasional, dan terutama standar yang diumumkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan IMF-World Bank dan G20 di Washington DC, Amerika Serikat, awal pekan ini.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024