Rekaman Kematian Michael Jackson Beredar

VIVAnews - Rekaman yang berisikan pertolongan pertama saat kematian Michael Jackson ditemukan di sebuah media online. Konon, kabarnya rekaman itu akan dijadikan bukti di pengadilan untuk melawan Dr Conrad Murray yang menjadi tertuduh dalam kasus kematian Michael.

Dalam rekaman itu terdengar suara yang dipercaya itu adalah suara dari anggota pemadam kebakaran Los Angeles yang menelepon ke Ruman Sakit UCLA di Santa Monica. Video ini mungkin bisa menjadi bukti baru dalam kasus kematian penyanyi yang menghembuskan nafas terakhirnya pada Juni lalu.

"Pasien itu adalah Michael Jackson, penyanyi yang terkenal. Tidak ada denyut nadi dan tidak bernafas. Tidak ada reaksi. Mencoba untuk menyadarkannya tapi tak berhasil. Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan. Kami harus sampai ke sana lima menit lagi. Tidak terlihat baik," kata suara dalam video rekaman itu seperti dikutip dari Femalefirst, Kamis 25 Februari 2010.

Jika rekaman ini digunakan sebagai bukti itu mungkin akan digunakan untuk memperlihatkan kesalahan dokter pribadi penyanyi yang dijuluki "King of Pop' tersebut.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Rekaman ini memperlihatkan perbedaan pernyataan yang diucapkan Dr Conrad Murray yang mengatakan Michael masih berdenyut dan panas saat dibawa di mobil ambulans.

Bila saja rekaman ini benar-benar akan digunakan sebagai barang bukti dalam kasus kematian Michael maka Jaksa Penuntut bisa memperdebatkan kesalahan Dr Conrad Murray yang meninggalkan penyanyi itu selama satu jam setelah dia memberikan obat Propofol kepada Michael. Itu memperlihatkan bila dia melakukan kelalalain dan ketidakpeduliannya.

Dr Conrad Murray menjadi tersangka dalam kasus kematian Michael. Dia dituduh melakukan pembunuhan yang tidak disengaja terhadap ayah tiga anak tersebut.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024