- AP Photo/Matt Sayles
VIVAnews - Ikon pop Amerika Serikat, Lady Gaga, memprotes pemakaian nama 'Baby Gaga' untuk es krim berbahan air susu ibu di Restoran The Icecreamists, London, Inggris. Ia tak ingin masyarakat mengidentikkan es krim itu dengan dirinya.
Lewat pengacaranya, Gaga memberi batas waktu hingga Rabu pekan depan bagi pemilik restoran agar mengganti nama menu es krim kontroversial itu. Jika tidak, ia mengancam akan memperkarakan pemakaian nama tersebut secara hukum.
Dalam surat peringatan yang dilayangkan, Gaga menuduh Icecreamist mengambil keuntungan lewat popularitasnya. Ia menuding manajemen restoran tersebut menunggangi merek dagangnya. Apalagi para pramusaji di restoran itu mengenakan kostum nyleneh yang identik dengan dirinya.
Dipasarkan dengan nama 'Baby Gaga', es krim berbahan dasar ASI itu terbukti laku keras di pasaran. Didukung publikasi media, menu kontroversial itu diburu penikmat kuliner ekstrim dengan harga 14 poundsterling, setara Rp200 ribu per porsi.
Karena kepopulerannya, restoran ini terus mencari ibu menyusui untuk menambah kuantitasnya. Setiap 10 ons air susu ibu yang diberikan, restoran akan membayar sejumlah 15 poundsterling, setara Rp214 ribu. Susu ibu akan diekstrak menggunakan pompa payudara.
Untuk menciptakan cita rasa tersendiri, Icecreamists menyuguhkan es krim air susu ibu itu dengan pod vanili Madagaskar, ditambah sedikit air jeruk lemon yang dituangkan di atas es krim siap saji.
Meski ada sekitar 13 ibu menyusui yang mau menyumbangkan air susunya secara sukarela. Namun, untuk menjaga standar kualitas menu supaya tetap tinggi, para ibu harus melewati pemeriksaan kesehatan yang persis sama ketika Anda ingin mendonorkan darah.
Kini, selain menghadapai ancaman Lady Gaga, restoran itu juga harus menghadapi protes sejumlah kelompok masyarakat, yang berujung pada kebijakan yang melarang es krim itu dijual. Alasannya, bahan makanan yang terbuat dari cairan tubuh orang lain berpotensi menyebarkan virus, serta menyebabkan hepatitis.
Sembari menunggu hasil pengujian lembaga pengawas makanan setempat, restoran itu menghentikan penjualan es krim tersebut untuk sementara. (kd)