Film Indonesia Night Bus Dipuji di Festival Film di Italia

Sutradara Emil Heradi diwawancara media Italia
Sumber :
  • Dokumentasi KBRI Roma

VIVA –Siapa bilang film Indonesia tidak mendapat tempat di kancah perfilman international? Hal ini dibuktikan oleh Emil Heradi, Sutradara film Night Bus.

Meneropong Karier Stani Arifasti, dari Sinetron Lokal hingga Film Internasional

Film besutannya, meraih penghargaan sebagai film terbaik peraih Piala Citra Festival Film Indonesia 2017. Yang lebih istimewanya lagi, Night Bus, ditayangkan sebagai penutup di ajang Far East Film Festival di kota Udine, Italia, Sabtu malam 28 April 2018.

Sutradara Night Bus, Emil Heradi, memperoleh apresiasi tinggi dari sesama pelaku industri film atas karya yang dipandang sangat baik meskipun dia merupakan pendatang baru di dunia sinematografi.

Perjalanan Karier Komika Babe Cabita, Juara SUCI 3 Kini Bisnis Kuliner

Ketua Panitia Festival, Sabrina Barachetti dan Thomas Bertacche memberikan ucapan selamat kepada Emil setelah ditayangkannya film ini, yang disambut meriah oleh para hadirin.

“Ditayangkannya Night Bus dalam malam penutupan festival yang jatuh pada akhir pekan, dimana jumlah pengunjung sangat besar, menandakan film ini masuk dalam kategori satu film terbaik”, demikian disampaikan Prof. Dr. Bachtiar Aly selaku produser pendamping film Night Bus seperti dikutip dari rilis yang diterima VIVA dari KBRI Roma.

Ditonton 100 Ribu Orang, Film Onde Mande! Tambah Layar

"Film ini mendapatkan apresiasi karena menyampaikan pesan penting tentang conflict resolution, yaitu upaya membangun perdamaian di tengah situasi konflik oleh semua pihak dan pemangku kepentingan," lanjut Bachtiar Aly, yang pernah menjadi Duta Besar RI untuk Mesir periode 2002- 2005.

Sabrina Barachetti dan Thomas Bertacche menyalami Emil Heradi

Secara keseluruhan, terdapat tiga kategori utama festival yaitu Pilihan Juri yang dimenangkan oleh film Last Child dari Korea Selatan, My Movie Award dimenangkan oleh film The Empty Hands dari Hong Kong, serta Audience Award sekaligus Pemenang utama Festival yang jatuh pada When The Day Comes dari Korea Selatan.

Film-film Korea Selatan merupakan yang paling banyak ditayangkan dalam festival tersebut. Terdapat pula ragam judul sinema produksi RRT, Taiwan, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura dan Malaysia. Dari Indonesia sendiri, selain Night Bus, ditampilkan pula Pengabdi Setan karya Joko Anwar serta My Generation yang disutradarai Upi Avianto.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menyampaikan apresiasi atas ditayangkannya film Indonesia pada prime time festival. Peningkatan jumlah film Indonesia yang masuk dalam festival film ini, setelah pada tahun sebelumnya hanya satu judul, menandakan semakin dihargainya kualitas sinema karya anak bangsa di dunia internasional.

Festival Far East Film merupakan ajang penghargaan khusus film-film produksi Asia Timur Jauh yang terbesar di Eropa. Sejak 1999, acara ini diselenggarakan rutin di kota Udine pada paruh kedua bulan April setiap tahunnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya