Film Aruna dan Lidahnya Dapat Pujian di Culinary Cinema Berlinale

Aruna dan Lidahnya di Festival Film Berlinale
Sumber :
  • Berlinale

VIVA – Dua film dan dua pekerja film asal Indonesia terpilih masuk pada Festival Film Berlin (Berlinale). Film Aruna dan Lidahnya besutan Edwin masuk dalam kategori Film Kuliner atau Culinary Cinema, sementara film pendek besutan sutradara Kamila Andini masuk dalam kategori Film Native, yaitu film-film yang memfokuskan pada isu-isu adat di seluruh dunia. 

Dua Pekerja Film Indonesia Terpilih Ikut Berlinale Talents Project

Aruna dan Lidahnya

Aruna dan Lidahnya yang berhasil menyabet dua piala Citra 2018 (Pemeran Pria Pendukung Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik) mendapat kehormatan terpilih sebagai salah satu dari lima film bertema kuliner yang diangkat dalam jamuan makan malam bergengsi di restoran Mirror Gropius, yang bernuansa tenda beludru merah. 

Film Pendek Buatan Sutradara Indonesia Diputar di Berlinale 2019

Dengan dihadiri sutradara Edwin, Dian Sastrowardoyo, Hannah Al Rashid, Nicholas Saputra, produser Meiske Taurisia, Muhammad Zaidy, penulis buku Aruna dan Lidahnya Laksmi Pamuntjak, jamuan makan malam itu diakhiri dengan film talk dalam bahasa Inggris dengan host Medeleine Jakits. 

Kurator Culinary Cinema, Thomas Struck kepada VIVA mengatakan bahwa Culinary Cinema Berlinale memang mencari film-film yang terkait dengan makanan dalam perspektif yang luas. Artinya, Berlinale tidak hanya menampilkan film-film di mana orang makan atau masak, tetapi film yang menunjukkan hubungan erat antara makanan dengan isu lingkungan dan sosial. 

Cerita Koki Terkenal Jerman Belajar Bikin Gado-gado

"Film Aruna dan Lidahnya bercerita tentang semangat terhadap seni kuliner dengan latar belakang isu epidemi flu burung dan korupsi. Walau begitu, film ini tidak tampak berat, malah membuat penontonnya santai dan penuh humor," katanya. 

Memasuki tahun ke-13, Culinary Cinema Berlinale memilih 12 film dari 150 yang masuk dari seluruh dunia. Salah satu film dalam Culinary Cinema yang juga menarik adalah film berjudul Ghost Fleet produksi Amerika Serikat. Film ini berkisah tentang kerja paksa dalam industri penangkapan ikan di Asia Tenggara. Film ini disusun oleh jurnalis yang sering meliput topik ini untuk New York Times, BBC dan The Guardian. (rna) 

Film Gundala.

Wajib Nonton 10 Film Indonesia Terbaik, Drama, Action hingga Horor

Film Indonesia tak kalah keren dan berkualitas dari film Hollywood dan negara lain. Simak rekomendasi 10 film Indonesia terbaik.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2021