9 Film Indonesia Go International, Bangga

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret. Tanggal tersebut diambil dari hari pertama produksi film Darah dan Doa (Long March of Siliwangi) karya Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail, tahun 1950. 

Tayang di Hari Kelima, Ini Jumlah Penonton Film Horor Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur

Beragam acara dilakukan untuk memperingati Hari Film Nasional tersebut. Salah satu kegiatan yang dilakukan menyambut Hari Film Nasional ini yaitu acara Pameran Boeng Usmar Ismail dalam Sinema yang digelar sejak 28 Maret hingga 28 April 2022. 

Acara Usmar Ismail Cinema Society ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Pameran tersebut juga digelar untuk merayakan gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada Bapak Perfilman Nasional H. Usmar Ismail pada November 2021 lalu. 

Puncak Hari Film Nasional, Motor Dilan Hingga Kostum Pemain Mejeng di Sarinah

Dunia perfilman Indonesia makin tahun makin menunjukkan sinarnya. Film Indonesia ini pun terus mencatatkan prestasi gemilang di kancah international. Berikut sederet film Indonesia yang Go International.

1. The Raid (2012)

Kemendikbudristek Ngabuburit Bareng Insan Film di 10 Kampus, Rayakan Kreativitas Film Indonesia

Film The Raid

Photo :
  • facebook.com/TheRaidUK

Salah satu film Indonesia yang mendunia yaitu The Raid. Film ini disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh aktor ternama seperti Iko Uwais dan Joe Taslim. Film The Raid pertama kali dirilis di Indonesia pada tahun 2012 silam. Film ini menggambarkan sejumlah aksi bela diri Pencak Silat dari Indonesia. 
The Raid pertama kali memperoleh ketenarannya dari Festival Film Internasional Toronto pada 2011 dan mendapat pujian dari penonton serta kritikus. Film ini pun memperoleh penghargaan The Cadillac People’s Choice Midnight Madness Award. 

2. Prenjak (2016)

Cuplikan Film Prenjak: In The Year of Monkey

Photo :
  • movie.co.id

Film Indonesia yang mendunia selanjutnya ada film Prenjak. Film ini mengangkat cerita yang cukup tabu. Film yang disutradarai Wregas Bhanuteja ini terpilih memenangkan Leica Cine Discovery Prize pada Cannes Film Festival 2016. 
Atas kemenangan tersebut, Prenjak menjadi film Indonesia pertama yang menang di kategori apa pun di festival bergengsi tersebut. Seorang kritikus bahkan menyebutnya sebagai 'film yang memiliki puisi yang mendalam'.

3. Turah (2016)

Penggalan Film Turah.

Photo :
  • Repro Youtube

Turah menjadi salah satu film drama Indonesia berbahasa Tegal yang juga berhasil Go International. Film karya sutradara Wicaksono Wisnu Legowo ini berhasil mencicipi berbagai ajang festival film internasional. 
Film ini pun memenangkan Special Mention Silver Award pada Singapore International Film Festival. Film ini juga membawa penghargaan Geber Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Film Turah menceritakan tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang, Tegal yang mengalami isolasi bertahun-tahun. Perlahan tapi pasti, berbagai masalah pun bermunculan.

4. Pengabdi Setan (2017)

Film Pengabdi Setan

Photo :
  • Instagram Joko Anwar

Film horror Indonesia juga berhasil menarik perhatian dunia. Film ini bisa dibilang menjadi salah satu film Indonesia yang populer. Pada tahun 2017, film ini tercatat sebagai film Indonesia terlaris. Film yang disutradarai oleh Joko Anwar ini merupakan remake dari film berjudul sama pada 1980 silam. 
Beragam kelebihannya, film ini berhasil go international. Salah satunya dengan terpilih sebagai Film Horor Terbaik di ajang Toronto After Dark Film Festival. Film ini pun juga diputar di sejumlah negara lainnya, termasuk di Amerika Serikat.

5. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Adegan dalam film Marlina si Pembunuh

Photo :
  • Bobby Agung/ VIVA.co.id

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak juga menjadi salah satu film Indonesia yang berhasil mencuri perhatian dunia. Sebelum ditayangkan di Indonesia, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak telah lebih dulu ditampilkan di berbagai festival film internasional. Mulai dari Cannes Film Festival, New Zealand International Film Festival, Melbourne Film Festival, hingga Toronto International Film Festival. 
Film yang disutradari Mouly Surya ini mengangkat isu perempuan. Perempuan tersebut adalah Marlina (Marsha Timothy). Marlina dikisahkan sebagai seorang janda yang melindungi dirinya dari ancaman pemerkosaan sekawanan perampok. Dia memenggal kepala bos perampok, Markus (Egi Fredly). Setelah peristiwa itu, Marlina melakukan perjalanan untuk mencari keadilan dan penebusan.

6. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)

Film Kucumbu Tubuh Indahku didaftarkan di International Feature Film Award

Photo :
  • VIVA.co.id/Ichsan Suhendra

Kucumbu Tubuh Indahku menjadi salah satu film Indonesia yang cukup kontroversial, namun berhasil go international. Beberapa hari setelah penayangan perdana di layar bioskop Indonesia, muncul petisi yang menentang penayangan film karena dinilai tak sesuai dengan budaya Indonesia. 
Film yang disutradarai kawakan Garin Nugroho ini berkisah mengenai seorang penari lengger dalam tradisi Reog. Ia menjadi gemblak dari seorang warok. Tradisi ini kerap dikaitkan dengan isu homoseksualitas. 
Dengan berbagai sudut pandang masyarakat, film ini berhasil menorehkan prestasi di berbagai festival film internasional. Film ini meraih penghargaan Bisato D'Oro Award dalam Venice Independent Film Critic dan Cultural Diversity Award dalam Asian Pasific Screen Awards. Film ini juga terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Des 3 Continents.

7. Sekala Niskala (2018)

Film Sekala Niskala menang di Festival Film Berlinale

Photo :
  • Miranti/ KOntri Jerman

Film yang disutradarai Kamila Andini, Sekala Niskala tercatat memenangkan sejumlah penghargaan internasional sebagai film terbaik. Diantaranya Asian Pacific Screen Award, Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Tokyo FILMeX International Film Festival, hingga Berlin International Film Festival. 
Film ini berkisah tentang relasi sepasang kembar identik, Sekala Niskala menceritakan tentang Tantri (Ni Kadek Thaly Titi Kasih) dan Tantra (Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena) yang hidup terpisah dalam kenyataan, tapi bersama dalam imajinasi.
Dikisahkan, Tantra didiagnosis mengalami penyakit mengerikan yang dapat membuat seluruh inderanya berhenti berfungsi. Kehidupan Tantra harus dihabiskan di rumah sakit. 
Di waktu yang sama, Tantri yang berada di rumah, diam-diam merindukan kehadiran Tantra hingga sering termenung. Tanpa sadar, Tantri mengembangkan imajinasi yang kerap muncul di malam hari, di sini-lah kisah Sekala Niskala mulai bergulir.
Dalam imajinasinya, Tantri mengalami momen-momen sureal yang menyenangkan bersama Tantra. Namun sayang, momen itu akan selalu berakhir saat fajar tiba.

8. Yuni (2021)

Film Yuni.

Photo :
  • Instagram Kamila Andini

Selanjutnya, ada film Yuni yang berhasil mendunia. Yuni meraih penghargaan bergengsi di kancah internasional. Film yang disutradarai oleh Kamila Andini ini berhasil meraih penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival. 
Film Yuni berusaha mengangkat isu perempuan. Yuni (Arawinda Kirana) dikisahkan sebagai seorang perempuan cerdas dengan mimpi tinggi yang tinggal di tengah lingkungan yang patriarkis. Ia menolak berbagai lamaran pria yang ingin mempersuntingnya.
Namun, sebuah mitos menghantuinya. Mitos menyebutkan bahwa jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, maka dia tak akan pernah menikah selama-lamanya.

9. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas

Photo :
  • Instagram/palarifilms

Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas menjadi film Indonesia terbaru yang berhasil meraih penghargaan internasional.
Pada Agustus tahun lalu, film karya sutradara Edwin ini berhasil memenangkan Golden Leopard, sebagai penghargaan tertinggi pada ajang Locarno Film Festival di Swiss. 
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Eka Kurniawan ini juga dikabarkan menjadi satu-satunya film yang mewakili Indonesia di Tokyo International Film Festival. 
Film ini berkisah mengenai seorang jagoan bernama Ajo Kawir. Ia jatuh cinta pada seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung. Namun, di balik itu semua, Ajo Kawir menyimpan sebuah rahasia, bahwa dirinya mengidap disfungsi ereksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya