- lucky hakim
VIVA – Lucky Hakim mengaku telah menemukan dalang dari kasus penipuan yang sempat menimpanya. Awalnya, Lucky Hakim melaporkan seseorang bernama Dini. Laporan tersebut diproses kepolisian, Dini menjadi tersangka atas dugaan penipuan dan kini ditahan.
"Manusia yang namanya Dini ini menjadi tersangka dan kini sudah menjadi terdakwa kemudian sudah ditahan di Polda Metro Jaya," katanya saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Rabu, 14 Oktober 2020.
Lucky belum puas, menurutnya ada seseorang di belakang Dini. Lucky Hakim telah mengantongi identitas orang tersebut. Menurut Lucky, orang itu merupakan Aparatur Sipil Negara dari salah satu kementerian.
Baca juga: Para Seleb Ini Siap Bertarung di Pilkada 2020?
"Dalangnya adalah oknum dari PNS di Kementerian Perdagangan. Ini yang melakukan modus operandinya salah satunya di ruangan gedung kementerian," katanya.
Untuk itu, Lucky Hakim akan mendatangi Kementerian Perdagangan. Ia ingin bertanya langsung kepada Humas terkait keberadaan oknum tersebut.
"Jadi saya Insya Allah dalam waktu dekat akan bersilaturahmi ke kementerian Perdagangan. Saya pengin tanya sama humasnya, bagaimana mungkin kok bisa ada kantornya, ruangannya kemudian dipakai untuk modus operandi penipuan," katanya.
Selain mendatangi Kementerian Perdagangan, Lucky Hakim akan mendatangi DPR RI untuk mendatangi kenalannya di komisi VI DPR. Lucky Hakim menyayangkan jika informasi yang dipegang tersebut terbukti benar.
"Saya ingin tanya kok bisa ada hal seperti itu. Jadi ini menjadi preseden buruk ketika kantor-kantor pemerintah, kantor-kantor yang dibiayai oleh uang rakyat dipakai untuk modus operandi, tentunya ini oknum," katanya.
Baca juga: Lucky Hakim: Indramayu 20 Tahun Dikuasai Oknum Koruptor
Lucky mengatakan jika oknum tersebut melancarkan aksinya secara terbuka dan telah cukup banyak korban dari oknum tersebut.
"Ada beberapa korban lain yang tertipu karena masuk ke dalam gedung kementerian," katanya.
Dampingi Putrinya ke Polda Bali, Roy Marten Minta Developer Vila Sunset tanggung Jawab
Putri Roy Marten sewa vila kepada saudara Paul selama 20 tahun kepada CV Bali Jaya Property. Tapi, setelah bayar Rp980 juta, bangunan vila yang dijanjikan tidak selesai
