Petinggi Negara Hadiri Nikahan Atta-Aurel, Ade Armando Berang

Pernikahan Atta Halilintar-Aurel Hermansyah dihadiri Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • IG Atta Halilintar

VIVA – Ade Armando, akademisi ilmu komunikasi Universitas Indonesia mengkritik kehadiran Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara ke acara pernikahan Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah pada 3 April 2021.

Pendeta Brian Siawarta Bersyukur Jadi Minoritas di Indonesia, Kenapa?

Dia menyampaikan uneg-unegnya melalui konten video channel YouTube Deddy Corbuzier berjudul ‘Atta Halilintar Anda Kelewatan!! Tegas Ade Armando Bicara’ yang tayang tanggal 27 April 2021.

"Pernikahannya didatangi oleh Presiden, juga oleh pak Prabowo, Bambang Soesatyo, dan seterusnya. Buat kami ini sinyal yang salah," kata Ade.

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Satu Kali pada 2024

Ade merupakan pendukung Jokowi alias Jokowers. Deddy pun menanyakan hal itu namun dianggap tak ada hubungannya oleh Ade.

"Anda bukannya Jokowers?," tanya Deddy.

Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

"Saya Jokowers banget, tapi kali ini pilihan Jokowi untuk datang ke pernikahan Atta itu salah menurut saya. Kenapa? Karena memberikan sinyal yang salah tentang siapa yang seharusnya menjadi teladan bagi anak muda Indonesia," ujar Ade menegaskan.

Ade Armando menilai pernikahan Atta-Aurel tidak pantas menjadi tontonan masyarakat. Apalagi acara itu dianggap berlebihan karena disiarkan di televisi mulai dari proses lamaran.

"Buat saya pernikahan itu sendiri sudah... dia mewah, dia luar biasa, ekstravaganza yang semestinya menurut saya tidak layak untuk tampil menjadi tontonan langsung di hadapan masyarakat yang kondisinya, apalagi ada pandemi dan seterusnya," tutur Ade melanjutkan.

Ade mengingatkan kepada para pembuat konten termasuk Raffi Ahmad dan Andre Taulany untuk berhenti memamerkan kekayaannya.

 "Buat apa Anda pamer kemewahan di depan publik melalui media sosial. Saya garis bawahi lagi 'pameran kemewahan' itu yang jadi masalah. Karena Atta sebetulnya bisa populer tanpa perlu jualan kemewahan," ungkap dia.

Deddy berusaha untuk menenangkan Ade. Dia memberi pandangan yang berbeda dari sang akademikusm

"Ada orang-orang yang diciptakan untuk mengedukasi, ada orang-orang yang diciptakan untuk menghibur," kata Deddy.

"Saya tidak menyalahkan Atta atau Raffi yang membuat konten. Masyarakat kita yang harus pintar memilah tontonan mereka," lanjutnya.

"Ada hyper-reality," ucap Ade yang dibenarkan oleh Deddy.

 "Mudah-mudahan penonton paham dan Indonesia bisa lebih baik lagi," tutur Deddy menimpali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya