- VIVA/ Fajar Sodiq/ Solo
VIVA – Kisah asmara putra bungsu Presiden JokoWidodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep yang kandas di tengah jalan dengan Felicia Tissue kembali ramai jadi perbincangan.
Kisah asmara Kaesang dan Felicia ini kembali muncul setelah Felicia Tissue membuat pernyataan di media sosial. Menanggapi ramainya pernyataan Felicia tentang Kaesang, kakak kandung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka yang juga Wali Kota Solo pun ikut angkat bicara terkait permasalahan tersebut.
“Wis gedhe dirampungke dewe (sudah dewasa diselesaikan sendiri),” kata Gibran kepada wartawan ketika disinggung persoalan asmara antara Kaesang dan Felicia Tissue yang kandas. Selengkapnya baca di halaman selanjutnya.
Bagi Gibran, adiknya merupakan sosok yang sudah dewasa sehingga semua permasalahan harus diselesaikan sendiri. Selain sudah dewasa, adiknya juga sudah memiliki pekerjaan. “Wis gedhe, wis nyambut gawe (sudah bekerja),” ujarnya.
Gibran sendiri mengaku jarang berkomunikasi dengan mantan kekasih adiknya tersebut. Seingat dia, terakhir kali menjalin komunikasi dengan Felicia Tissue sudah lama sekali. “Saya nggak pernah (komunikasi). Terakhir sudah lama tapi itu urusan Kaesang ojo takon (jangan tanya) aku,” ucapnya.
Dalam video itu Felicia mengungkap penyebab kandasnya jalinan asmara dengan Kaesang Pangarep. “Saya tegaskan ini bukan masalah berjodoh atau tidak berjodoh tapi ini masalah etika dalam penyelesain masalah kekeluargaan,” kata Felicia. Selengkapnya, klik halaman selanjutnya.
Felicia juga mengaku merasa terpukul saat tahu Kaesang bersama wanita lain. Padahal, Kaesang sudah sempat melamar Felicia.
Seperti diketahui, beberapa bulan lalu, publik sempat dihebohkan dengan beredarnya foto Kaesang Pangarep dengan seorang wanita berhijab. Wanita berhijab yang diketahui bernama Nadya Arifta itu ramai diberitakan merupakan karyawan dari perusahaan Kaesang.
Ramainya foto tersebut dibicarakan di media sosial membuat Felicia dan keluarga terkejut. Apalagi saat itu, Kaesang mendadak menghilang tanpa kabar setelah melamar Felicia di akhir 2020.
