Cerita Penyesalan Pelaku Prostitusi Online, Ingin Segera Keluar!

Prostitusi Online
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube

VIVA Showbiz – Kerasnya kehidupan terkadang membuat segelintir orang memilih untuk terjun ke lembah hitam, mulai dari narkoba sampai prostitusi. Tentu menjadi seseorang yang bergelut di dunia hitam ini bukan tanpa alasan, mereka mempunyai kisah sendiri yang pada akhirnya memilih untuk mencari nafkah melalui jalur prostitusi. Kini, kian marak prostitusi online terutama di kota besar. 

Heboh Kondom Berserakan di RTH Tubagus Angke, Ini Solusi dari Heru Budi

Seperti yang menimpa seorang perempuan bernama Tina, nama samaran, ia harus terjun ke prostitusi online guna menghidupi keluarganya. Hal ini dilakukan setelah sang suami meninggal dunia ditambah dengan dirinya yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Dalam bincang-bincang bersama Indy Barends di VDVC talk, ia menyebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan layak. 

“Perjalanan hidup aku, aku melamar di tempat sebuah kafe tapi untuk kayak ngepel gitu. Tapi, di situ gak bisa karena ijazah aku SD (Sekolah Dasar). Aku orang gak punya juga (dan) keluarga juga sudah tidak punya ibu bapak. Jadi, aku janda punya anak tiga” ungap Tina. 

Perintah Kepala BNN ke Anak Buah saat Kerja Cegah dan Berantas Narkoba

Semenjak kepergian sang suami sekitar tahun 2016, Tina harus berjuang sendiri untuk menghidupi keluarga. Ia kemudian menjadi LC atau pemandu karaoke untuk menghidupi tiga orang anak. Meski ada penolakan dalam diri, Tina tetap melakoni pekerjaan itu untuk mengurus ketiga orang anaknya. 

Pekerjaan Sebagai LC

Mahasiswi dan IRT Jual Diri di Michat Demi Kebutuhan Hidup, Sekali Kencan Rp 200 Ribu

Prostitusi Online

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Ia menyebut bahwa dirinya jujur melakukan pekerjaan tersebut kepada anak-anak. Tina bekerja ketika mendapatkan telepon dari seseorang yang meminta untuk ditemani. Ia bekerja freelance atau paruh waktu sehingga jam kerjanya tidak bisa ditentukan. 

“Satu jamnya Rp150 ribu. Jadi, itu sepinter kita, kalo kita bisa bikin tamu nyaman untuk happy sama kita itu, kita dapet saweran,” ungkapnya. 

Ia mengatakan tidak puas dengan pekerjaan tersebut, tapi tidak ada pilihan lain. Bahkan, ia menyebut kerap menangis di rumah karena merasa capek dengan pekerjaan sebagai seorang LC. Tina juga mengatakan bahwa dirinya pernah dikejar oleh orang tidak dikenal saat pulang kerja dini hari. 

Beralih ke Prostitusi Online

Prostitusi Online

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Di masa pandemi kemarin Tina juga terkena dampak yang kurang baik. Ia sampai harus menjual gorengan untuk menghidupi keluarga kecilnya. Dari berjualan itu, untung yang diperoleh sangat sedikit hanya mencapai sekitar Rp20 ribu yang tentu saja tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. 

“Terus ada tamu yang suka sama aku ‘kamu bisa gak seperti itu’. Cuman aku bilang ‘mau berani bayar berapa?’ Dia menawarkan aku dua juta. Ya sudah, simpan saja nomor wa aku,” ungkap Tina. 

Tina mengatakan bahwa dalam hati kecilnya ia ingin keluar dari dunia malam. Ia juga mengatakan sudah capek dan bahkan air matanya sudah tidak bisa keluar lagi. Hal ini karena ia sudah merasa sangat capek menjalani kehidupan sehari-hari. 

Pergolakan Batin

Prostitusi anak dilegalkan

Photo :

Menjadi seseorang yang bekerja di prostitusi online membuat Tina mempunyai pergolakan batin tersendiri saat pulang ke rumah. Ia memikirkan untuk segera keluar dari dunia tersebut. Sebab, Tina juga menyadari bahwa pekerjaannya saat ini adalah pekerjaan yang tidak baik. 

“Aku kepingin keluar juga dari dunia ini (prostitusi) gitiu. Tapi gimana, mungkin anak aku masih membutuhkan biaya sekolah. Jadi, aku sampe ngumpulin uang sampe aku ada niatan untuk keluar dari situ dan berdagang,” ucap Tina. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya