Hadirnya Perusahaan-Perusahaan di Kolaka, Wamenaker Ingatkan untuk Serap Tenaga Kerja Lokal

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor (tengah)
Sumber :
  • Kemnaker

VIVA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menggelar acara Festival Pelatihan Vokasi dan Jobfair 2024.

Menaker Ida Menuturkan Transformasi BLK Tingkatkan Kualitas Pelatihan Vokasi

Dalam acara tersebut, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor meminta perusahaan-perusahaan yang ada di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal.

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

"Saya meminta perusahaan-perusahaan yang ada harus peduli dengan penyerapan tenaga kerja lokal. Hal tersebut dibutuhkan agar kesempatan masyarakat berusaha dapat seimbang dengan kesempatan masyarakat untuk bekerja," ucap Wamenaker.

Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang

Wamenaker menyampaikan hal tersebut saat membuka acara Festival Pelatihan Vokasi dan Jobfair 2024 Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/2/2024).

Wamenaker juga mengatakan, penyerapan tenaga kerja sangat penting karena Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi di mana perubahan struktur penduduk Indonesia dengan jumlah usia penduduk produktif lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif.

Menurutnya, hal tersebut memberikan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan baik.

"Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dalam memanfaatkan potensi angkatan kerja yang besar ini," ucapnya.

Ia menambahkan, bonus demografi saat ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan digitalisasi di dunia. Seiring memasuki era digitalisasi tersebut, sudah seharusnya diiringi dengan strategi yang tepat karena tidak semua negara dan tidak semua kelompok masyarakat menikmati buah manis digitalisasi.

"Jika upaya peningkatan kualitas angkatan kerja Indonesia tidak dilakukan secara masif, maka pekerja Indonesia rentan masuk ke dalam kelompok digital underclass, yaitu kelompok yang tidak hanya kurang mengakses dan menggunakan teknologi digital, tetapi juga mereka yang terkena dampak negatif dari digitalisasi," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya