Stafsus Mendagri Hasibuan Hadiri Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Lintas Etnis di Kota Medan

Silaturahmi dan buka puasa bersama lintas etnis di Kota Medan, Sumatera Utara
Sumber :
  • Kemendagri

VIVA – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan Hoiruddin Hasibuan menghadiri silaturahmi dan buka puasa bersama lintas etnis di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kegiatan tersebut dihadiri oleh pimpinan daerah, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda se-Provinsi Sumut.

Prabowo Puji Pengendalian Inflasi RI: Sangat Jarang dalam Sejarah Dunia

Beberapa tokoh yang hadir di antaranya Rahmat P. Hasibuan, Ali Mutiara Rangkuti, Donal Sidabalok, Husni Hasibuan, Rusdi Lubis, Jumiran Abdi, Subriadi Bahar, Rudi Zulham Hasibuan, Khairul Max Hasibuan, dan Manan Nasution. Selain itu, hadir pula Eldin, Kamal Basri Siregar, Mayjen Felix Hutabarat, Bukit Tambunan, Aspan Sopian, JB Ringoringo, Irwan Daulay, Hamdan, serta tokoh pemuda mewakili berbagai etnis di Sumut.

Kemendagri Ungkap Ada Ratusan Perselisihan Hasil Pilkada 2024, Terbanyak di Sulut dan Sumbar

Hasibuan mengapresiasi seluruh peserta yang telah berkenan hadir. Menurutnya, kehadiran mereka menunjukkan semangat persatuan untuk terus merawat dan membangun negara, khususnya Provinsi Sumut.

Hasibuan menjelaskan, Sumut merupakan provinsi terbesar ke-4 di Indonesia. Daerah ini memiliki sumber daya alam melimpah, mulai dari energi, mineral, pertanian, perkebunan, perikanan, dan perhutanan.

Kotak Kosong Menang di Pangkalpinang dan Bangka, Pilkada Ulang Digelar Tahun Depan

“Sehingga Sumatera Utara menjadi salah satu daerah yang menopang kekuatan ekonomi Indonesia,” ujar pria kelahiran Sumut tersebut di Hotel Polonia Kota Medan, Sumut, Senin (1/4/2024).

Dirinya juga menjelaskan berbagai capaian pembangunan Provinsi Sumut. Misalnya dalam aspek pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 perekonomian Sumut tumbuh sebesar 5,01 persen. Salah satu faktor pertumbuhan ini yaitu dipengaruhi inflasi yang berada di angka 2,5 persen.

“Lebih baik dibanding dengan inflasi nasional yang mencapai 2,75 persen,” ujarnya.

Kemudian angka kemiskinan ekstrem di Sumut juga mengalami penurunan. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan ekstrem per Maret 2022 berada di angka 1,41 persen, sedangkan pada Maret 2023 0,78 persen. Penurunan ini menunjukkan tren positif yang diiringi dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari yang semula 72,71 pada 2022 menjadi 75,13 pada 2023.

“Peningkatan IPM menunjukkan adanya kemajuan dalam kualitas hidup dan pembangunan manusia. IPM yang tinggi menandakan adanya peningkatan dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan standar hidup,” ujarnya.

Di lain sisi, dirinya membeberkan sejumlah tantangan bagi pemimpin di Provinsi Sumut di masa mendatang. Hal itu seperti menjaga pertumbuhan ekonomi agar terus meningkat. Meski inflasi terkendali, fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat tetap harus diwaspadai. Kemudian, langkah penanganan kemiskinan hingga ke akar-akarnya supaya kemiskinan ekstrem dapat diturunkan harus terus diupayakan.

“Untuk itu, diperlukan seorang pemimpin yang mampu berpikir jauh ke depan, menghadapi dinamika perubahan yang semakin cepat, dan tetap menjaga keberpihakan kepada rakyat, menjaga transparansi, akuntabilitas, dan integritas yang harus dijunjung tinggi dalam setiap tindakan dan pengambilan keputusan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, dukungan dari berbagai pihak mengalir kepada Hasibuan agar maju menjadi pemimpin di tanah kelahirannya. Dukungan ini seperti yang disampaikan Eks Kasahli KSAD Mayjen TNI Felix Hutabarat. Dirinya mendukung Hasibuan menjadi pemimpin di Kota Medan.

“Dan yakin dengan pengalamannya di jajaran kepolisian dan terakhir jadi guru besar akan mampu mewujudkan Kota Medan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kamal B Siregar selaku tokoh masyarakat Tabagsel sekaligus ahli bedah juga menyampaikan dukungannya kepada Hasibuan.

“Saya tahu persis kinerja Prof. Dr. Hoiruddin Hasibuan. Beliau pernah tugas di Papua, Maluku, hingga di Sumut. Saya sendiri 34 tahun di Bali, dan merasa tak bisa jauh dari kampung halaman saya di Tabagsel,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya