Cerita Penjual Ayam Kampung Kembangkan Usaha dengan Kredit Ultra Mikro dari AgenBRILink

Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Kredit Ultra Mikro dari AgenBRILink
Sumber :
  • Istimewa

Pati – Keberadaan kredit ultra mikro yang disalurkan melalui AgenBRILink tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga memberikan harapan bagi banyak orang. Hal ini terbukti dari pengalaman seorang penjual ayam kampung di sebuah desa terpencil. 

Kemenparekraf Kick Off Fase Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, Diawali Dua Kota Ini

Dulu, ia kesulitan memperluas usahanya karena minimnya modal. Namun, setelah mendapatkan kredit ultra mikro melalui AgenBRILink, ia berhasil mengembangkan usahanya dengan sukses.

"Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan," demikian disampaikan Safitriani, warga Desa Bancak, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Baginya, jika betul-betul bertekad dan memberikan yang terbaik, kita bisa mengatasi segala rintangan dan mewujudkan impian yang dicita-citakan.

Dana Kelolaan BRI Manajemen Investasi Capai Rp 31,8 Triliun per Maret 2024

Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Kredit Ultra Mikro dari AgenBRILink

Photo :
  • Istimewa

Meskipun mengurus rumah tangga merupakan hal yang membahagiakan baginya, namun dia tetap ingin menjadi lebih dari "sekadar ibu rumah tangga". Ibu dua anak ini ingin menghasilkan uang untuk menunjang kebutuhan keluarga.

Ganjaran Kementerian BUMN untuk Pelindo karena Bantu Promosikan UMKM

"Hal inilah yang mendorong saya untuk berjualan ayam kampung," tutur Safitriani saat berbincang melalui sambungan telepon.

Ide untuk memulai usaha jual beli ayam kampung muncul saat mengobrol dengan para tetangga di warung sayur. Di mana para pedagang sering kali kesulitan mendapatkan ayam kampung, alhasil banyak pembeli yang tidak jadi belanja.

Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Kredit Ultra Mikro dari AgenBRILink

Photo :
  • Istimewa

Di satu sisi, Safitriani mempunyai kenalan peternak ayam kampung di pelosok, namun tidak memiliki akses untuk menjualnya ke kota. Melihat dua permasalahan tersebut, dia pun terbesit untuk menjembatani dengan cara membeli ayam kampung dari daerah dan memasoknya ke warung-warung.

"Dari situ awalnya, kemudian saya mulai memasok ayam kampung ke warung-warung," imbuhnya.

Kendati demikian, perjalanannya sebagai penjual ayam tidaklah mudah. Dia mengaku sempat terkendala dengan pendanaan. Mulanya dia mencoba untuk menyisihkan sedikit demi sedikit uang yang diberikan suami sebagai modal usaha. Namun, modal usaha pun habis karena harus mencukupi kebutuhan dapur.

Singkat cerita, Safitriani pun datang ke Agen BRILink yang ada di sekitar rumahnya. Dia menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Kemudian dia ditawari produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI.

Produk kredit atau pinjaman ultra mikro bernama KECE (Kredit Cepat) memiliki plafond hingga Rp 10 juta. Pinjaman ini dapat diakses masyarakat melalui AgenBRILink yang menjadi mitra UMi.

"Persyaratannya mudah cukup e-KTP saja. Prosesnya juga cukup mudah dan cairnya cepat, saya cuma butuh waktu 4 hari kerja langsung cair," tutur Safitriani.

Safitriani mengungkapkan, awalnya dia mendapat pinjaman sebesar Rp2 juta. Dana tersebut digunakan untuk modal usaha jual beli ayam kampung. Adapun dalam satu bulan, dia bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp3 juta.

"Yang pinjam Rp2 juta kemarin saya sudah lunas, sekarang pinjam lagi Rp5 juta karena mau lebaran, jadi permintaan ayam juga meningkat," kata dia.

Safitriani mengaku sangat terbantu dengan program pinjaman KECE. Sebab, berkat program tersebut, dia tidak hanya bergantung pada pendapatan suami yang tidak menentu. "Pinjaman KECE ini sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha. Apalagi saya masih punya dua anak yang masih sekolah dan harus dibiayai," ucapnya.

Terakhir, dia menyampaikan ucapan terimakasih atas program tersebut. Dia berharap, program ini masih akan terus berlanjut.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan perseroan akan terus mendorong pemberdayaan segmen Ultra Mikro sebagai upaya mengakselerasi ekonomi Indonesia secara optimal.

“Terbukanya akses pembiayaan bagi usaha UMi akan memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha. Di samping itu, mendekatkan jangkauan inklusi keuangan pada kelompok ini dapat membuka ruang tumbuh usaha menjadi lebih luas sehingga saving capacity pun ikut meningkat,” imbuh Supari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya