Kolaborasi Penggunaan TKA, Kemnaker Ajak Negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik

kemnaker Ajak Negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik Kolaborasi Penggunaan TKA
Sumber :
  • Biro Humas Kemnaker

Jakarta – Dalam upaya keterbukaan perekonomian dunia dan mobilitas tenaga kerja antar negara, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak Negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA).

Soal Aturan Pembatasan Pembelian Pertalite, Airlangga: Simulasikan Dulu

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi pada acara Regional Workshop on Exchange Policy Information of Mechanisms and Regulations of the Foreign Workers’ Arrangement in the Asia Pacific and South East Asia, di Jakarta, Senin (27/5/2024).

kemnaker Ajak Negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik Kolaborasi Penggunaan TKA

Photo :
  • Biro Humas Kemnaker
Rupiah Tembus Rp16.300 per Dolar AS, Gubernur BI: Kan Stabil, Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Anwar Sanusi optimistis, pihaknya dapat mewujudkan sebuah kebijakan transformatif terutama terkait foreign workers arrangemet di Asia Pasifik dan Asia Tenggara.

"Saya yakin dari forum ini akan dihasilkan banyak sekali pikiran-pikiran, kontribusi-kontribusi aktif untuk kita mewujudkan sebuah kebijakan transformatif terutama terkait foreign workers arrangemet di Asia Pasifik dan Asia Tenggara," kata Anwar Sanusi dalam keterangan resmi.

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$398,3 Miliar Gegara Ini

Anwar Sanusi mengatakan bahwa ke depan perekonomian dunia akan semakin terbuka, begitu pun dengan mobilitas tenaga kerja antar negara.

Oleh karena itu, hubungan yang terjalin dan wawasan yang diperoleh selama pelaksanaan workshop diharapkan menjadi katalisator bagi perubahan positif dan tindakan transformatif di bidang ketenagakerjaan, agar kerjasama antar negara membawa keuntungan bersama.

"Mari kita terus berkolaborasi, untuk berkembang dan berkontribusi pada keberhasilan masyarakat dunia," jelas Anwar.

Dalam workshop tersebut, Anwar Sanusi juga menyampaikan optimisme terhadap perkembangan ekonomi dan ketenagakerjaan Indonesia. Hal ini mendasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,11% pada triwulan-I 2024.

Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain seperti Singapura sebesar 2,7%, Malaysia (3,9%), Jepang (1,2%), dan Amerika Serikat (3%).

Begitupun dengan kondisi ketenagakerjaan, di mana pada kurun waktu 2022 s.d 2024 penduduk bekerja meningkat dari 135,61 juta orang menjadi 142,18 juta orang.

Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus mengalami penurunan dari 5,83% pada Februari 2022 menjadi 4,82% pada Februari 2024.

Anwar Sanusi menambahkan, penggunaan TKA di Indonesia juga memberi sumbangan yang tidak sedikit bagi perekonomian nasional. Sepanjang 2023 tercatat 168.048 RPTKA disahkan. Di mana remitansi TKA mencapai USD 8,03 miliar.

"Ini adalah sebuah optimisme bagi Indonesia pada sektor perekonomian," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya