Kemenpora dan KONI Sudah Sepakat 37 Cabang Olahraga di PON 2020

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah) berbincang bersama pejabat terkait usai memberikan keterangan kepada media tentang OTT yang dilakukan oleh KPK terkait dana hibah Kemenpora ke KONI, di gedung Kemenpora, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah menyusun 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 di Papua. Saat ini, daftar cabor yang akan dipertandingkan di PON tinggal menunggu keputusan Papua sebagai tuan rumah.

Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN

Kemenpora dan KONI sudah merencanakan 37 cabang olahraga yang diprioritaskan dalam rapat di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Kamis 29 Agustus 2019. Dalam rapat tersebut, hadir perwakilan Kemenpora, KONI Pusat, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua.

Namun, daftar cabor belum bisa diumumkan secara resmi. Sebab, Kadispora Provinsi Papua, Alexander KY Kapisa, harus melaporkan lebih dulu kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, untuk menyetujuinya.

Psikolog Bagikan Tips Jitu Merawat Kesehatan Mental Ibu saat Mengasuh Anak

"Kami sudah rapat dengan Kemenpora, KONI dan pemerintah provinsi Papua, serta pihak PUPR di sidang kabinet yang membahas pengurangan cabor. Dari arahan Presiden, kami tahu cabor minimal 37 dari semula 47 dan kami sudah mengkristal," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

"Sekarang tinggal dari pihak Papua keputusannya. Nanti kalau misalnya Papua sudah mengatakan oke, maka kami akan buat surat laporan dari Menpora ke Presiden sebagai bentuk tindak lanjut dari sidang kabinet terkait cabor yang diusulkan," ucapnya.

Qodari Sebut Jokowi dan Prabowo sebagai Dwitunggal: Tidak Bisa Dipecah Belah

Gatot juga menambahkan bahwa cabang-cabang olahraga yang sudah ditetapkan dipastikan bukan merupakan keputusan sepihak. Sebab, semuanya sudah menyesuaikan dengan berbagai pertimbangan.

"Kami sudah buat matriks, pertama itu nomor-nomor yang dikurangi, kedua, cabor apa saja dari 47 itu. Lalu, dari satu mana saja cabor yang berbasis Olimpiade karena kan ada 32. Dan ketiga, mana saja cabor yang sudah Pra-PON, setelahnya adalah ketersediaan venue, apakah sudah ada atau lagi dibangun," katanya.

"Selain itu, sudah bukan rahasia lagi soal PON tuan rumah pasti punya keinginan dapat medali emas sebanyak-banyaknya. Di situ, ada kolom terkait cabor unggulan Papua. Jadi, kalau kami coret unggulan Papua kan tak lucu. Makanya, harus ada pertimbangan lain," ujar Gatot. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya