Trek Memukau 520,6 Kilometer Tantang Ratusan Rider Tour de Ijen

Para pembalap peserta Tour de Banyuwangi Ijen 2019
Sumber :
  • VIVAnews / Rahmad Noto

VIVA – Ajang balap sepeda internasional, Tour de Banyuwangi Ijen, akan dilaksanakan mulai 25 hingga 28 September 2019 mendatang. Di penyelenggaraan kali ini, ratusan pembalap dari 23 negara, termasuk Indonesia, ambil bagian.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

TdBI sudah menjadi kalender resmi Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI) dan tahun ini diikuti oleh 14 tim mancanegara.

Beberapa tim internasional yang ikut adalah UKYO (Jepang), KINAN Cycling Team (Jepang), Taiyuan Miogee Cycling Team (China), St George Continental Cycling Team (Australia), dan Team Sapura Cycling (Malaysia). Mereka mencatat prestasi apik dalam rangkaian 2019 UCI Asia Tour.

Mengajak Masyarakat Berolahraga dan Adopsi Gaya Hidup Sehat di Gowes 90 Tahun 90 KM

Tim-tim tersebut harus melahap empat etape dengan total lintasan sepanjang 520,6 kilometer. Etape pertama, diawali dari RTH Maron, Kecamatan Genteng, menuju depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Lintasan di etape pertama akan berjarak sekitar 133,2 kilometer.

Kemudianm pada etape kedua, para pembalap akan disajikan pemandangan menarik dari pantai Pancur, kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Lalu, etape ketiga akan berupa circuit race sejauh 109,3 kilometer dengan memutari Banyuwangi sebanyak 12 putaran.

Perjuangan Bernard van Aert Akhiri Penantian 20 Tahun Balap Sepeda Indonesia di Olimpiade

"Rute terberat adalah etape keempat atau yang terakhir. Pembalap harus menempuh rute sejauh 129,9 kilometer dari pasar Purwoharjo dan mendaki kawasan Gunung Ijen," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi.

Demi menjaga kelancaran balapan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menyiagakan 850 personel keamanan. Mereka berasal dari gabungan kepolisian dan aparat lainnya.

Bupati Nayuwangi, Abdullah Azwar Anas

"Kami sudah gelar rapat intensif sejak akhir pekan lalu. Mengatasi, apa saja yang jadi masalah, termasuk infrastruktur, akomodasi pembalap, keamanan, dan kelancaran selama kompetisi berlangsung," kata bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya