Indonesia Miskin Sirkuit, Apa Solusi untuk Pembalap?

Pembalap muda Indonesia, Ali Adrian.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Minimnya jumlah sirkuit di Indonesia menjadi penyebab utama dari sedikitnya pembalap tanah air yang mengaspal di ajang internasional. Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, pun berharap Indonesia bisa membangun sirkuit lebih banyak.

Kemarin, Imam menyatakan jumlah pembalap di Indonesia sebenarnya sangat banyak. Bahkan melebihi yang dimiliki Spanyol.

Hanya saja, jumlah sirkuit di Indonesia sangat sedikit. Andai ada, fasilitasnya tak memadai dan tak sesuai taraf internasional.

"Saya berharap banyak pihak dan pabrikan yang berpartisipasi dalam pembangunan sirkuit," ucap Imam.

Terkait harapan Imam, Direktur Marketing Honda, Margono Tanuwijaya, angkat bicara. Margono mengakui jumlah sirkuit di Indonesia memang masih minim, apalagi yang bertaraf internasional.

Margono menyarankan kepada para pembalap untuk berkarier di luar negeri terlebih dulu. 

"Benar, saya yakin bibit muda Indonesia punya potensi besar. Memang, jam terbang dan fasilitas seperti sirkuit sangat dibutuhkan. Sangat disayangkan, Indonesia minim sirkuit," kata Margono saat ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat 3 Februari 2017.

"Maka dari itu, Honda memberikan kesempatan kepada pembalap agar menetap lebih lama di luar negeri. Hal itu dimaksudkan agar mereka bisa menimba ilmu lebih banyak. Saya berharap Indonesia punya sirkuit lebih banyak," lanjutnya. (one)

Klasemen MotoGP 2024: Menang di Jerez, Pecco Bagnaia Ancam Posisi Jorge Martin
Pembalap Aprilia Racing, Maverick Vinales pimpin balapan

MotoGP Kazakhstan 2024 Batal Digelar Juni Mendatang, Ini Alasannya

MotoGP 2024 mengalami penyesuaian untuk jadwal balapannya. Menyusul, batalnya gelaran MotoGP Kazakhstan 2024 yang sejatinya digelar pada Juni mendatang karena alasan ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024