Anak Sekolah Tak Libur, Dapat PR Khusus Selama Asian Games

Warga berjalan di samping display promosi Asian Games 2018 di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Rencana meliburkan anak sekolah selama perhelatan Asian Games 2018, Jakarta-Palembang, tampaknya tak bisa direalisasikan. Itu disebabkan banyaknya sekolah yang merasa keberatan karena sudah terlalu banyak jatah libur sepanjang 2018.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Meliburkan anak sekolah memang jadi salah satu opsi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan dan merekayasa lalu lintas.

Sebab, dari fakta di lapangan, kegiatan belajar mengajar dari tingkat SD hingga SMA memberikan kontribusi atas kepadatan lalu lintas. Sayangnya, wacana ini sulit diterapkan.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Ada opsi lain yang diharapkan bisa menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan lewat anak sekolah. Itu adalah memberikan PR khusus kepada mereka.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyatakan, ada wacana untuk memusatkan kegiatan belajar anak sekolah, baik swasta maupun negeri, di venue Asian Games. Nantinya, mereka diminta untuk membuat karya tulis, liputan, atau hal lainnya yang berkaitan dengan Asian Games.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Sandi pun menyatakan akan ada bus sekolah yang dikhususkan untuk mengangkut para peserta didik. Lewat skema ini, diharapkan kemacetan yang ada di Jakarta akan terurai.

"Usulan dari Menteri Puan Maharani, kami tugaskan peserta didik ikut dalam kegiatan Asian Games sebagai tugas sekolah. Jadi, bukan libur," kata Sandi di sela-sela rapat koordinasi Asian Games, Rabu 9 Mei 2018.

"Jadi, itu yang bisa kami dorong. Secara teknis, ini pelajaran pengganti bagi seluruh peserta didik," lanjut dia.

Bukan cuma dibebankan tugas sekolah. Tapi, anak sekolah nantinya memiliki peran yang besar pula dalam gelaran Asian Games.

Mereka diharapkan bisa menjadi suporter sepanjang Asian Games. "Mereka juga akan dilatih koreografernya, dan diarahkan jadi suporter yang baik," ujar Sandi.

Selain memikirkan masalah skema belajar para peserta didik dan kaitannya dengan kepadatan lalu lintas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga punya beban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam pembangunan dan renovasi dari sarana serta prasarana pendukung di sekitar venue Asian Games.

Memang, ada beberapa sarana dan prasarana yang masih dalam tahap pengerjaan. Seperti JPO Sudirman-Thamrin, hingga trotoar di sekitar kawasan Gelora Bung Karno.

Sandi menegaskan akan ada akselerasi yang dilakukan pihaknya. Dia pun menyatakan pekerjaan selesai sebelum Asian Games dimulai. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya