Waspadai China, Tim Perahu Naga Indonesia Malah Kalah dari Taiwan

Tim Dayung Putra Indonesia di Asian Games 2018
Sumber :
  • ANTARA FOTO/INASGOC/Zabur Karuru

VIVA – Tim Perahu Naga Indonesia harus puas hanya meraih medali perak Asian Games 2018, di nomor 1000 meter putra. Tim Perahu Naga Indonesia harus mengakui keunggulan Taiwan, yang keluar sebagai juara dan berhak mendapatkan medali emas, Senin 27 Agustus 2018.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Dalam pertandingan yang berlangsung di Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, tim perahu naga Indonesia finis di posisi kedua. Tim yang beranggotakan 16 ini menorehkan waktu 4 menit 34,947 detik.

Tim Indonesia kalah +3.762 detik dari catatan milik Taiwan yang berhasil merebut medali emas. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Tim Unifikasi Korea, dengan catatan waktu 4 menit 36,459 detik.

Komunitas Yachter Internasional Bakal Meriahkan Sabang Marine Festival 2024

Tim Indonesia mengaku kaget melihat sepak terjang Taiwan. Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Aan Kurnia. Sebab, Taiwan sebenarnya sama sekali tak diperhitungkan mampu meraih emas di nomor ini.

"Tadi kalau kita lihat pas start Indonesia ada di posisi empat tapi begitu mendekati finis mereka bisa mendekati yang juara. Bahkan hampir kesusul. Tapi karena mungkin sudah sampai batasnya, kita patut bersyukur. Tentunya ke depan kita harus bisa lebih baik lagi,"  ujar Aan.

Terpopuler: Prediksi Persebaya Surabaya Vs Persib Bandung, Perahu Naga Sumbang Emas

Menurut Aan juga, timnya sebenarnya lebih mewaspadai China. Namun saat sudah mampu mengalahkan China, Taiwan justru melesat dan mampu mengalahkan Indonesia.

"Target kami awalnya bisa mengalahkan China, dan terbukti. Sayang unpredictable, Taiwan justru yang naik. Ini baru kelihatannya disimpan dan baru terlihat di sini," kata Aan melanjutkan.

"Tapi paling tidak kita bisa mengalahkan yang betul-betul hebat seperti China, Thailand, Myanmar bisa kita kalahkan semuanya. Memang situasinya sangat dinamis sekali. Makannya kita selalu belajar dari setiap pertandingan. Kita selalu melihat sampai sejauh mana kekuatan calon lawan," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya