- VIVA / Muchammad Syuhada
VIVA – Sebuah insiden terjadi usai laga final cabang olahraga silat nomor tarung kelas E putra (65-70 kilogram), antara Komang Harik Adi Putra (Indonesia) versus Mohammad Al Jufferi Jamari (Malaysia). Usai laga, Al Jufferi memukul tembok di salah satu sudut Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Pukulan Al Jufferi membuat tembok itu jebol. Dia melakukan aksi tersebut karena kecewa dengan keputusan wasit.
Menurut Al Jufferi, wasit tak bertindak adil. Penilaian wasit, disebut Al Jufferi, begitu subyektif.
"Biasa kalau kalah. Kalau kelas dunia jangan emosi apalagi juara dunia," kata Ketua INASGOC, Erick Thohir, di Mapolda Metro Jaya, Kamis 30 Agustus 2018.
Bahkan, Erick menyindir apa yang dilakukan atlet Malaysia tersebut. Dia menyebut Al Jufferi sebagai juara dunia hanya di sektor pertandingan, namun secara moral kebangsaan belum juara dunia.
"Mungkin juara dunia secara pertandingan, tetapi secara moral kebangsaan belum juara dunia," ucap Erick.
UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis
Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) berkolaborasi untuk mengembangkan olahraga, khususnya pencak silat dan badminton atau bulutangkis.
