Pasca Gempa Palu, 3 Atlet Paralayang Jatim Masih Hilang

Ilustrasi Paralayang
Sumber :
  • VIVA.co.id / Agustinus Hari

VIVA – Lima atlet Paralayang Jawa Timur turut menjadi korban gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018. Dua dari lima atlet berhasil ditemukan dengan selamat.

Detik-detik Pria Naik Paralayang Sambil Santap Sereal, Bikinnya Langsung dari Atas Ketinggian

Dua atlet paralayang itu berasal dari Kota Batu, mereka adalah Viki Mahardika dan Gigih. Mereka dipulangkan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, pada Minggu, 30 September 2018. Kini Viki sedang mendapat perawatan di RS Karsa Husada, Kota Batu, Jawa Timur.

Sedangkan tiga atlet yang belum ditemukan adalah, Ardi Kurniawan dari Kota Batu, Reza Kambey dan Serda Fahmi anggota TNI AU Lanud Abdurahman Saleh. Kelima atlet paralayang ini tengah mengikuti kejuaraan Liga Paralayang Festival Numoni di Palu.

The New Triathlon Balayang Cup 2023, Gabungkan Lari, Mendaki dan Paralayang

Pelatih Paralayang Kontingen Jawa Timur, Yustira Ramadhani mengatakan, rencananya atlet paralayang akan mengikuti kejuaraan selama satu pekan. Saat gempa terjadi, seluruh atlet sedang berada di dalam hotel Roa-Roa, Palu.

"Tapi di mana mereka, saya tidak tahu, semua ada di hotel. Waktu itu hari Jumat, sehingga atlet sudah menyelesaikan penerbangan dengan cepat untuk kemudian kembali ke hotel lebih awal," kata Yustira, Senin, 1 Oktober 2018.

Perdana Dipertandingkan, FASI Sumut Target 20 Emas di PON 2024

Yustira mengatakan, saat gempa terjadi ia sedang berada di lobby hotel. Sedangkan aktivitas atlet lainnya, ada yang berada di lobby, kamar hotel dan sedang jalan-jalan di Palu. Untuk atlet yang selamat, semuanya sedang berada di lobby hotel sehingga saat gempa terjadi mereka langsung lari keluar hotel.

"Saya tidak bisa memastikan secara pasti keberadaan mereka di hotel. Mereka yang selamat, kebanyakan di lobby hotel, gempa semua keluar menyelamatkan diri," ujar Yustira.

Selain itu, rencananya atlet Timnas Paralayang Asian Games asal Kota Batu Jafro Megawanto juga mengikuti kejuaraan itu. Namun karena mendapat panggilan dari Menpora atas medali emas Asian Games, Jafro melewatkan kejuaraan ini.

"Sudah terdaftar, tapi karena tanggal 26 September dipanggil Kemenpora jadi tidak berangkat. Akhirnya kami mengajak atlet-atlet muda untuk Pengkaderan seperti Gigih dan Viki serta Ardi Kurniawan (belum ditemukan) yang masuk atlet senior," tutur Yustira.

Kini Yustira berharap tiga atlet asal Jawa Timur yang belum ditemukan bisa segera diketahui. Yustira juga memohon bantuan doa dan dukungan moral kepada para atlet yang belum ditemukan. Hari ini Satgas pencari dari Malang dan Jakarta akan diberangkatkan menuju Palu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya