Didiskualifikasi karena Jilbab, Miftahul Jannah Bukan Judoka Pertama

Atlet judo Indonesia di Asian Para Games 2018, Miftahul Jannah
Sumber :
  • asianparagames2018.id

VIVA – Judoka Indonesia di Asian Para Games 2018, Miftahul Jannah, memilih terkena diskualifikasi dibanding melepas jilbab. Akhirnya, atlet berusia 21 tahun itu dinyatakan kalah melawan Oyun Gantulga pada pertandingan 16 besar di JI Expo, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018.

Beda dengan Zara, Atlet Judo Ini Pilih Didiskualifikasi Dibandingkan Lepas Hijab

Kejadian yang dialami Miftah ini mendapat sorotan dari publik. Mereka menilai panitia pelaksana pertandingan telah bertindak kelewat batas dan tak menghargai nilai-nilai agama.

Akan tetapi, pendapat tersebut tetap tak bisa mengubah keadaan. Dalam aturan yang ditetapkan oleh Federasi Judi Internasional (IJF), memang tidak memperbolehkan judoka mengenakan jilbab.

Apresiasi Unik untuk Atlet Asian Games dan Asian Paragames 2018

Kasus serupa pernah terjadi saat Olimpiade London 2012. Judoka Arab Saudi Wojdan Ali Seraj Abdulrahim Shahrkhani sempat tidak bisa bertanding karena ngotot tetap mengenakan jilbabnya.

"Dalam judo, kami menggunakan cengkeraman dan pitingan di leher, jadi penggunaan jilbab akan jadi berbahaya," tutur juru bicara IJF ketika itu, Nicolas Messner, dikutip dari Guardian.

Aset Warisan Asian Games dan Para Games, Lari ke Mana?

Keputusan IJF untuk melarang Shahrkhani mengenakan jilbab sempat menuai kecaman. Mereka dianggap telah memasukkan pandangan politik dan agama.

Namun, Messner membantah dengan keras anggapan tersebut. Mereka merasa peraturan judo ini layak untuk dikedepankan demi keselamatan atlet sendiri.

Pada akhirnya Shahrkhani bisa juga mengecap tampil di Olimpiade 2012. Dia mengenakan penutup kepala modifikasi yang dianggap tidak membahayakan.

Terkait dengan insiden Miftah di Asian Para games 2018, pihak Indonesia sebenarnya sudah melakukan antisipasi. Mereka mendatangkan psikiater dan orang tuanya untuk membujuk.

Akan tetapi, peraih medali emas Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 tetap berpegang teguh pada prinsipnya. Dan dia mengaku tidak masalah jika harus terkena diskualifikasi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya