Intip Kondisi Pebulutangkis RI yang Jalani Isolasi Pasca All England

Para pebulutangkis RI saat berlaga di Manila, Filipina.
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Virus Corona makin mewabah, dunia bulutangkis juga merasakan dampak dari Covid-19 ini. Sederet turnamen international ditunda, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan menunda turnamen dari 16 Maret hingga 12 April.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Pebulutangkis Indonesia yang habis berlaga di All England Open 2020 menjalani isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung memasuki hari kelima. Kelompok pertama menjalani isolasi sejak Minggu 15 Maret malam, sedangkan kelompok kedua mulai isolasi pada Selasa 17 Maret malam.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti mengatakan, mulai hari ini tim sudah ada yang latihan di lapangan terpisah. Mulai tanggal 19 Maret 2020, tim All England berlatih di enam lapangan di pelatnas. Jam latihan telah diatur masing-masing pelatih tiap sektor.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Atlet yang pulang dari All England latihannya terpisah dari atlet yang lain, lapangan yang dipakai juga terpisah. Begitu pula dengan pemakaian gym, akan diatur dan tetap dikontrol dokter dan bagian logistik. Akan lebih diperhatikan kebersihannya, alat-alat yang habis dipakai juga akan disemprot disinfektan," ujar Susy yang juga tengah menjalani isolasi mandiri sepulangnya dari Birmingham, Inggris, dilansir dari badmintonindonesia.org, Kamis 19 Maret 2020.

Selain itu, Susy mengupdate kondisi terkini atlet yang telah beberapa hari menjalani isolasi mandiri. Tim dokter rutin meninjau atlet ke asrama tempat mereka diisolasi untuk mengecek suhu tubuh dan kondisi atlet serta tim ofisial yang baru kembali dari Birmingham.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Sampai hari ini hasil laporan dari tim dokter semua dalam kondisi baik. Pokoknya semua tak lepas dari pantauan dokter," ucap Susy.

Susy menekankan, semua atlet bisa tetap menjaga kesehatan dan kondisi di tengah kondisi seperti ini. Saat ini lebih dari 15 turnamen internasional bahkan nasional sudah dibatalkan akibat wabah Covid-19. Susy memandang bahwa kondisi tanpa turnamen ini tidak mempengaruhi atlet.

"Harusnya tidak terpengaruh ya, karena jadinya kan cuma tidak ada pertandingan, karena situasi yang kurang kondusif. Keselamatan dan kesehatan lebih diutamakan," kata dia.

Baca: Wakil Komite Olimpiade Jepang, Kozo Tashima Positif Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya