- News Straits Times
VIVA – Otoritas Formula 1 telah memastikan gelaran Grand Prix Singapura ditunda karena pandemi virus corona COVID-19. Kebijakan pemerintah Singapura yang menerapkan larangan dalam berbagai aktivitas bisnis sepanjang pandemi virus corona, menjadi landasan pembatalan GP Singapura.
Seharusnya, balapan digelar pada 20 September 2020. Namun, setelah melihat perkembangan penyebaran virus corona di Singapura, pihak penyelenggara akhirnya harus menunda balapan.
Pembatalan ini tentu menimbulkan kerugian besar bagi penyelenggara. Sebab, mereka sudah menjual habis tiket dan menggandeng partner komersial.
Dengan keputusan tersebut, mereka harus mengembalikan tiket kepada fans dan bernegosiasi lagi dengan partner komersial terkait situasi terbaru.
Baca juga: IBL Lanjut Tanpa Pemain Asing
Soal tiket, sebenarnya ada satu opsi lagi yang bisa ditempuh. Selain mereka bisa melakukan refund yang prosesnya memakan waktu sampai 30 hari kerja, ada kesempatan tiket berlaku sampai musim 2021 mendatang.
"Beberapa bulan belakangan, tantangan begitu besar kami hadapi, Kini, kami harus mengambil keputusan yang begitu berat. Akhirnya, kesehatan dan keselamatan dari seluruh pekerja, suporter, kru F1, staf, dan relawan, jadi prioritas kami," kata Colin Syn selaku Deputy Chairman F1 Singapura (SGP), dalam keterangan resminya.
"Kami tak akan menyelenggarakan balapan tahun ini, dan keputusan yang begitu mengecewakan. Kami berharap bisa menjamu seluruh tamu dalam balapan tahun depan," lanjutnya.
Baca juga: Bintang Tinju Ahli Pukulan Kilat Ngoceh soal Gaji
Batalnya GP Singapura juga pastinya berdampak pada sektor pariwisata. Sebab, GP menjadi salah satu ujung tombak pariwisata Negeri Singa.
Dan terbukti, dengan format race and concert yang mereka terapkan, wisatawan mancanegara berduyun-duyun datang. Tentu, pemasukan pariwisata mereka akan berkurang dengan batalnya GP Singapura.
"Namun, pada dasarnya kami mendukung keputusan dari promotor. Ini sebagai langkah perlindungan dalam kondisi sekarang," ujar Direktur Olahraga Departemen Pariwisata Singapura, Ong Ling Lee.
COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus
Kasus konfirmasi positif COVID-19 di DKI Jakarta kembali meningkat. Per Rabu 13 Desember 2023 tercatat ada sebanyak 131 kasus baru sehingga total kasus aktif 365 kasus.
