Absen di Olimpiade Tokyo, Korea Utara Kena Sanksi

Cincin Olimpiade raksasa di Tokyo.
Sumber :
  • Antara

VIVA – Korea Utara diskors oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) hingga akhir 2022, yang berarti akan melewatkan Olimpiade Musim Dingin Beijing, karena tidak mengirim tim ke Olimpiade Tokyo.

Erick Thohir : Satu Game Lagi Sudah Kunci ke Olimpiade, Kalau Dua Game Kita Juaranya

"Komite Olimpiade Nasional Republik Demokratik Rakyat Korea diskors hingga akhir tahun 2022 sebagai akibat dari keputusan sepihaknya untuk tidak berpartisipasi (di Tokyo)," kata Presiden IOC Thomas Bach dikutip dari Reuters, Kamis 9 September 2021.

Bach mengatakan keputusan itu berarti bahwa Komite Olimpiade Korea Utara (PRK NOC) tidak akan menerima dukungan finansial selama skors dan secara definitif akan kehilangan dukungan.

Pertama dalam 36 Tahun Korsel Gagal Lolos Olimpiade, Rekor Dihancurkan Timnas Indonesia U-23!

Meski begitu, Bach mengatakan IOC berhak untuk membuat keputusan tentang setiap atlet Korea Utara yang memenuhi syarat untuk Beijing 2022 dan mempertimbangkan kembali durasi skors negara tersebut.

Korea Utara adalah satu-satunya negara yang tidak mengirim atlet ke Tokyo, dan IOC mengatakan mereka telah diperingatkan tentang konsekuensi karena tidak berpartisipasi.

Tekuk Korea Selatan, Rafael Struick: Ayo Kita ke Paris dan Ciptakan Sejarah Lagi!

"Sepanjang proses, PRK NOC diberi kesempatan yang adil untuk didengar, dan menerima peringatan yang sangat jelas tentang konsekuensi dari posisinya, dan fakta bahwa setiap pelanggaran Piagam Olimpiade pada akhirnya akan mengekspos PRK NOC ke tindakan dan sanksi yang diberikan dalam Piagam Olimpiade," kata dewan eksekutif IOC.

IOC mengatakan telah melakukan pembicaraan panjang dan menawarkan solusi, termasuk vaksin, kepada Korea Utara, tetapi langkah-langkah itu "ditolak secara sistematis" oleh komite Olimpiade negara tersebut. (Ant)

Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Deegasi Korea Utara, dipimpin oleh menteri kabinet untuk perdagangan internasional, melakukan kunjungan ke Iran. Kehadiran ini memicu spekulasi hubungan kedua negara ini

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024