Mengandung Bakteri, Makan Siang Atlet Asian Games Dibuang

Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/SAPTONO
VIVAnews -
Viral Ban Truk Copot dan Menggelinding Kayak di Film Dono
Sejumlah makan siang kemasan yang dipersiapkan untuk para atlet dalam penyelenggaraan Asian Games 2014 dibuang. Penyebabnya, ditemukan bakteri Salmonella dalam daging yang terdapat pada salah satu sampel yang diperiksa.

Imam Masjid Penumpang Helikopter Presiden Iran Masih Hidup 1 Jam Usai Kecelakaan

Salmonella memang merupakan bakteri yang menyebar lewat makanan, dan pada umumnya menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Jika terkontaminasi, gejala-gejala yang biasanya terjadi adalah diare, keram perut, sakit kepala, dan muntah-muntah.
Bantah Qodari, Sekjen AMPG Ngaku Jadi Saksi Perjuangan Airlangga Menangkan Prabowo-Gibran


Perwakilan penyelenggara mengatakan bahwa total ada 76 makan siang kemasan yang dibuang usai terdeteksi pada Minggu, 21 September 2014. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka tak mau mengambil risiko, meskipun makanan lainnya belum diuji.

"Menjadi kebijakan kami untuk membuang seluruh stok (makan siang), meskipun hanya satu yang dijadikan sampel dan terkontaminasi. Dan kami memutuskan untuk mengganti perusahaan katering tersebut," kata perwakilan penyelenggara, dilansir Channel News Asia.

Adapun beberapa cabang olahrga yang memesan paket kemasan tersebut di antaranya adalah menembak, anggar, angkat besi, dan sepak takraw. Mereka akhirnya harus menunggu beberapa jam sebelum makanan pengganti tiba, meski ada juga yang menolak.

Asian Games 2014 kini telah memasuki hari keempat sejak secara resmi dibuka pada Jumat, 19 September. Tuan rumah Korea Selatan masih memimpin klasemen perolehan medali, disusul Tiongkok, dan Jepang. Sementara itu, Indonesia menempati urutan 14. (art)
Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf

Cecar Nadiem soal Dana Pendidikan, DPR: Kemana Uang Rp 665 Triliun Itu?

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mencecar Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait alokasi dana pendidikan 20 persen dari APBN 2024 atau sekitar Rp 660 triliun.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024