Banyak Perbaikan, Jakarta Marathon 2015 Diklaim Sukses

Co Founder & Chairman Mandiri Jakarta Marathon, Sapta Nirwandar
Sumber :
  • VIVAco.id/Radhitya Andriansyah
VIVA.co.id
- Untuk ketiga kalinya, gelaran Mandiri Jakarta Marathon kembali diselenggarakan. Dengan angka peserta yang melesat jauh dibanding tahun lalu, ajang tahun 2015 diklaim sukses dan mengalami banyak kemajuan.


Jika tahun lalu ajang Mandiri Jakarta Marathon 2014 diikuti 14 ribu peserta, kali ini jumlah tersebut bertambah cukup banyak menjadi 15 ribu peserta. Yang ikut meningkat juga adalah jumlah peserta dari mancanegara yang ikut meramaikan gelaran ini.


Menurut Co. Founder & Chairman Jakarta Marathon, Sapta Nirwandar, di ajang tahun ini jumlah peserta dari luar Indonesia mencapai 1.300 peserta. Jumlah ini, termasuk para peraih gelar juara yang notabene berasal dari negara Afrika seperti, Kenya dan Tanzania.


"Wah, banyak perbaikan. Coba Anda lihat saja sekarang. Sekarang ada pembatasan, bahkan perbaikan jalan. Menurut saya sudah cukup bagus. Ini sudah cukup menarik, dulu hanya 400 (pelari mancanegara) yang ikut, sekarang 1.300 (peserta)," ujar Sapta kepada awak media.


"Lari di sini, orang tidak selalu mencari hadiah. Tetap mencari
fun
, kesegaran, kebugaran, dan kepercayaan diri untuk mencapai
finish
. Bahkan, mereka mau bayar, sekarang $70," tambahnya.


Terkait proyek pembangunan MRT hampir di seluruh jalan protokol Jakarta, Sapta mengaku sudah menggunakan ahli dari luar negeri guna mengkalibrasi rutenya.

Dua Atlet Kenya Coreng Kejuaraan Dunia Atletik

Perbaikan rute dianggap Sapta sebagai salah satu bukti progresivitas penyelenggaraan Mandiri Jakarta Marathon 2015. Selain itu, Sapta juga mengungkap jika pihaknya siap menggelar kembali event ini di tahun berikutnya.
Nathan Tjoe-A-On Paling Dipuji Netizen, Marselino Ferdinan Jadi Sasaran Kritik


Terpopuler: Jogja Fashion Week 2024 Kembali Digelar hingga Fakta Vaksin AstraZeneca Bikin Geger
"Kami menghidari daerah-daerah yang berat, tetapi menurut saya ini sudah cukup bagus. Ini sudah dikalibrasi oleh ahli internasional untuk rute," tutur Sapta.

"Ini baru tahun ketiga bagi kita, ini seperti anak kelas 3 SD. Jangan dibandingkan dengan Boston, atau Chicago yang sudah (menggelar
event
marathon) selama ratusan tahun," lanjutnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya