Bagnaia Tidak Mau Ingat Kembali Insiden Sial Rossi di MotoGP Valencia 2006

Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia.
Sumber :
  • AP Photo/Peter Dejong

VIVA Sport – Setelah kemenangan di Sirkuit Sepang pada Grand Prix Malaysia yang terselenggara pada Minggu, 23 Oktober 2022 lalu, kini hanya nasib sial Francesco Bagnaia yang bisa menahan pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo tersebut untuk menjadi juara dunia MotoGP 2022.

Seolah Balaskan Dendamnya, Valentino Rossi Bahagia Pecco Bagnaia Kalahkan Marc Marquez

Tambahan 25 poin yang ia dapatkan di Sepang membuat Bagnaia unggul 23 poin atas juara dunia sebelumnya, Fabio Quartararo (Monster Energy YamahaMotoGP). Kini hanya tersisa balapan seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, yang akan terselenggara pada 6 November mendatang.

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia.

Photo :
  • ESPN
Berhasil Naik Podium Lagi Berkat Motor Ducati, Marc Marquez Singgung Honda

Dengan situasi saat ini, untuk menjadi juara dunia MotoGP, pembalap asal Turin, Italia, tersebut hanya butuh finis minimal di posisi ke-14 di GP Valencia, apapun hasil yang dibuat Quartararo nanti.

Namun, banyak publik yang mengingat insiden masa lalu yang dialami idola, sahabat, dan mentor Bagnaia, yaitu Valentino Rossi, saat gagal merebut gelar juara dunia MotoGP kelimanya pada 2006 yang kala itu juga ditentukan di GP Valencia.

Klasemen MotoGP 2024: Menang di Jerez, Pecco Bagnaia Ancam Posisi Jorge Martin

“Saya tidak mau melihat apalagi mengingat balapan tersebut,” tutur Bagnaia seperti dikutip as.com, saat disinggung tentang kemungkinan menghadapi risiko seperti yang dialami kampiun kelas premier tujuh kali (500cc 2001, MotoGP: 2002-2005, 2008, 2009).

Pada 29 Oktober 2006, Rossi yang saat itu membela skuad pabrikan Camel Yamaha Team, start dari pole position GP Valencia. Sementara itu, pesaing terberatnya dalam perebutan gelar, Nicky Hayden (Repsol Honda), mulai dari grid keempat.

Menjelang balapan terakhir MotoGP 2006 tersebut, Rossi unggul delapan poin atas Hayden. Secara matematis, Rossi hanya butuh minimal finis kedua untuk juara, apapun hasil lomba lawannya yang berasal dari Kentucky, Amerika Serikat, tersebut. Sebaliknya, bila ingin juara, Hayden harus menang dan Rossi finis P3 atau lebih buruk.

Skenario kedua sepertinya kemungkinan melihat performa Rossi di atas Yamaha YZR-M1 kala itu. Tetapi, apa yang tidak diharapkan akhirnya benar-benar terjadi.

Baru di lap pertama, Rossi tercecer hingga ke P7. The Doctor terhenti di posisi tersebut sampai kemudian mengalami kejadian paling mengejutkan dalam sejarah MotoGP, terjatuh sendiri pada lap kelima. Bangkit dan melanjutkan balapan, Rossi pun hanya finis di P13.

Di sisi lain, Hayden di luar dugaan mampu finis P3 di belakang duo Ducati, Troy Bayliss dan Loris Capirossi, dan tepat di depan rekan setimnya Dani Pedrosa.

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia.

Photo :
  • Instagram/@ducaticorse

Tambahan 16 poin berbanding tiga torehan Rossi membuat Hayden unggul lima poin di klasemen akhir untuk menjadi juara dunia MotoGP 2006, satu-satunya sepanjang karier hingga wafat dalam sebuah kecelakaan saat bersepeda pada 22 Mei 2017.

Balapan sekelas MotoGP memang terlihat mudah dibayangkan, termasuk soal peluang Bagnaia di GP Valencia nanti. Namun, ia jelas tidak mau mendengar cerita kesialan Rossi di Ricardo Tormo, 16 tahun lalu, itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya