Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Menpora Curiga 'Permainan'

Menpora Zainudin Amali (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali merespons nasib sial yang dialami tim bulutangkis Indonesia di ajang All England 2021. 

Benarkah Biaya Sewa Mahal, PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena

Seluruh perwakilan Indonesia dikeluarkan dari ajang bergengsi itu karena virus Corona COVID-19. Zainudin Amali takut kondisi ini ada kaitannya dengan permainan hitam di All England, benarkah ada permainan mafia?

Indonesia bak disambar petir di siang bolong. Seluruh pemain dan ofisial Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021, padahal beberapa wakilnya sudah tampil dan lolos ke babak kedua All England Open 2021. 

8 Pebulutangkis Indonesia Kena Sanksi Berat BWF, Ada yang Dihukum Seumur Hidup

Pada Kamis siang WIB 18 Maret 2021, Menpora melontarkan pendapatnya. Dia menyayangkan keputusan BWF, selain itu dia curiga ada permainan mafia karena Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat diperhitungkan di cabang olahraga bulutangkis. 

Photo :
  • Instagram: badminton.ina
Jonatan Christie Terjatuh dari Kursi Roda dan Juara di French Open

"BWF bisa melihat lebih detail apa yang terjadi sebenarnya tidak pukul rata, apalagi ada informasi bahwa ada orang atau atlet yang berasal dari negara lain yang juga berada di pesawat yang sama dengan tim Indonesia tetap diperbolehkan main," kata Zainudin Amali dalam tayangan langsung di TVOne pada Kamis 18 Maret 2021.

"Saya minta untuk clearkan hal ini jangan sampai spekulasi yang muncul karena Indonesia punya kekuatan  yang cukup diuntungkan di cabor bulutangkis ini, kemudian ada caa-cara tidak fair yang mungkin ada, kami sedang menunggu itu," lanjut dia. 

Lebih lanjut, PBSI dalam keterangannya menjelaskan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu 13 Maret kemarin, terdapat penumpang yang terkena COVID-19. 

Namun PBSI mengaku tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut. Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif CPVID-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

Alhasil, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham.

"Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris," tulis PBSI.

"Namun dapat dipastikan, keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," sambung pernyataan itu.

Saat kabar dipaksa mundur diberikan, Indonesia sudah mengirim 6 wakilnya untuk melakoni laga. Wakil Indonesia pun berhasil memastikan langkah ke babak 16 besar, mereka adakah Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya