Parah, China dan Indonesia Jadi Korban Ketidakadilan BWF

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Vs Li junhui/Liu Yuchen.
Sumber :

VIVA – Kisruh BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021 belum selesai. Indonesia didepak dari turnamen tertua di dunia tersebut dan kini muncul fakta baru.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Ketidakadilan yang dilakukan kepada skuad Merah Putih membuat PP PBSI masih meminta penjelasan. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tak bisa memberikan penjelasan secara utuh kenapa Indonesia diperlakukan buruk. Mereka hanya bisa mengirimkan surat permohonan maaf.

Terungkap, bahwa China juga merasakan ketidaktegasan BWF. Hal ini tentang pebulutangkis China yang tak kunjung bermain.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Sejak kasus COVID-19 menggila, China tak kunjung berlaga. Terakhir di All England 2020 Maret tahun lalu.

VIVA Bulutangkis merangkum, kerugian yang diterima China tentu antara lain soal rangking dunia. Mereka mulai terancam bahkan sudah ada yang disalip, belum lagi olimpiade yang bakal dihelat akhir Juli mendatang.

Kakek 87 Tahun Ini Bikin Heboh Usai Jadi Model Catwalk di China Fashion Week

BWF sempat mengeluarkan pengumuman beberapa waktu lalu berjudul  "Implikasi Coronavirus untuk Kompetisi Internasional". Mereka berjanji akan memperjuangkan China bisa berlaga.

Sejak mengeluarkan pernyataan itu, hingga detik ini janji BWF tak juga dipenuhi. Pebulutangkis China tak kunjung berlaga.

Berikut isi pernyataan BWF Soal COVID-19 dan janji ke China:

"Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) terus memantau semua perkembangan resmi mengenai situasi coronavirus dan memiliki beberapa pembaruan penting sehubungan dengan implikasi untuk kompetisi bulutangkis internasional dan kompetisi lainnya.

Keadaan ini menciptakan berbagai tantangan dan BWF mencari implikasi dari pembatasan perjalanan ini, yang mungkin berarti para pemain dan ofisial dari Tiongkok tidak akan dapat berpartisipasi dalam beberapa turnamen yang dikenai sanksi BWF dengan mudah.

BWF ingin memperjelas, bagaimanapun, bahwa itu tidak akan membatasi partisipasi pemain dan pejabat China, atau pemain atau pejabat lain, di turnamen bulutangkis internasional dan lainnya.

Atlet Tiongkok bebas untuk memasuki acara dan kami percaya tuan rumah turnamen akan memberikan bantuan penuh dan memperlakukan semua atlet dari semua Asosiasi Anggota (MA) secara setara," tulis BWF dilansir VIVA Bulutangkis dari situs resmi mereka.

"Asosiasi Bulutangkis Tiongkok (CBA) mengakui bahwa COVID-19 ini membawa kesulitan bagi tim bulutangkis mereka. Tak dipungkiri banyak dukungan yang mengalir bagi mereka. Sementara wabah Coronavirus telah membawa kesulitan pada perencanaan dan pengelolaan Tim China, kami telah menerima banyak bantuan dan dukungan dari semua pihak," kata Asosiasi Bulutangkis China seperti disampaikan BWF.

Ini adalah tahap kritis untuk mengamankan kualifikasi untuk Pertandingan Olimpiade dan Tim Bulutangkis Tiongkok akan berusaha keras untuk lolos dan memberikan penampilan bagus di Olimpiade," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya