Greysia Polii Tak Punya Hutang Gelar Pasca Pensiun

Atlet bulutangkis Indonesia, Greysia Polii
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Menjelang masa pensiun, pebulutangkis Greysia Polii mengaku tidak punya lagi keinginan untuk mengantongi salah satu gelar juara dari turnamen yang selama ini belum bisa dia raih.

Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup

Menurut Greysia, kemenangan medali emas Olimpiade di Tokyo tahun lalu telah memberinya kepuasan batin dan justru membuatnya semakin yakin untuk menyudahi profesinya sebagai atlet tepok bulu yang telah dijalani sekitar tiga dasawarsa lamanya.

"Setiap atlet pasti mau juara di semua turnamen, karena kami memang didesain seperti itu. Tapi sekarang saya sudah di posisi ini, saya bisa juara Olimpiade saja masih tidak percaya. Apa benar saya juara? Ini bonus yang dikasih Tuhan buat saya," kata Greysia dikutip dari ANTARA di Jakarta, Jumat 3 Juni 2022.

Atlet yang terakhir berpasangan dengan Apriyani Rahayu ini menuturkan bahwa kemenangannya di acara multicabang terbesar di dunia adalah sebuah prestasi yang luar biasa.

Betapa tidak, menjadi pemain ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung merupakan takdir yang tidak mudah, terlebih sejak dulu sektor ini belum punya pasangan yang mumpuni dan bisa menyumbang gelar-gelar prestisius di tingkat dunia.

Menjadi Saksi Perjuangan Tim Bulutangkis Indonesia Rebut Kembali Piala Thomas dan Uber 2024

Wajar jika saat pasangan Greysia/Apriyani meraih medali emas Olimpiade Tokyo, dianggap pencapaian bersejarah karena untuk pertama kalinya ganda putri Indonesia menaiki podium tertinggi Olimpiade sejak pertama kali dimainkan pada tahun 1992 di Barcelona, Spanyol.

"Dari saya kecil, ganda putri Indonesia sulit sekali untuk menembus level dunia. Kalau dari tunggal putri ada Cik Susy (Susanti) misalnya. Tapi di sisi lain saya dan Apri jadi pembuka jalan bagi Indonesia dan ini pencapaian yang lebih dari cukup," ujarnya.

Sejak menyabet medali emas Olimpiade, atlet kelahiran Jakarta 34 tahun silam ini mengaku jauh lebih mensyukuri gelar itu dibanding titel juara dari turnamen-turnamen lain yang belum pernah dia bukukan.

"Tidak ada gelar lain yang mau saya kejar, sudah cukup karena saya sudah dikasih jalannya dengan ini (emas Olimpiade)," kata dia. (Ant)

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Ngamuk di Laga Pertama, PBSI Peringkatkan Tim Thomas dan Uber Indonesia

Manajer tim sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja mengapresiasi perjuangan tim putra dan putri Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024