- ANTARA FOTO/SAPTONO
VIVAnews - Cabang olahraga bulutangkis sejauh ini menjadi satu-satunya penyumbang emas bagi Indonesia di Asian Games 2014. Cabor ini sudah mempersembahkan dua medali emas untuk Kontingen Merah Putih.
Emas pertama dipersembahkan ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Mereka mengalahkan pasangan Jepang, Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi 21-15 dan 21-9.
Pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, menambah pundi emas Indonesia. Di final, Minggu 28 September 2014, Hendra/Ahsan mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Pasangan Indonesia itu harus bekerja keras untuk mendapatkan medali ini. Hendra/Ahsan dipaksa bermain tiga set sebelum akhirnya menang dengan skor 21-16, 16-21 dan 21-17.
Ini menjadi gelar pertama bagi pasangan Indonesia tersebut. Namun, bagi Hendra, medali emas ini menjadi yang kedua bagi dia.
Selain itu, kemenangan Hendra/Ahsan membuka peluang Indonesia menyamai prestasi tim Indonesia di Asian Games 1962 dan 1978 di nomor perorangan. Ketika itu, Merah Putih meraih tiga medali emas di cabang bulutangkis di sektor perorangan.
Berikut fakta menarik usai Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mempersembahkan medali emas kedua bagi Indonesia:
1. Ini merupakan gelar Asian Games pertama Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sejak dipasangkan.
2. Kemenangan ini merupakan yang kedua bagi Hendra/Ahsan saat bersua dengan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Namun, Hendra/Ahsan masih tertinggal dari Lee/Yoo dengan rekor pertemuan 2-5.
3. Bagi Hendra medali emas ini merupakan yang kedua setelah menjadi yang terbaik di Asian Games 2010. Ketika itu dia berpasangan dengan Markis Kido.
4. Medali emas di Asian Games menjadi gelar kedua yang direbut oleh Hendra/Ahsan tahun ini. Sebelumnya, pasangan ganda putra nomor satu Indonesia itu menjadi juara di ajang All England.
5. Hendra/Ahsan menjadi pasangan ganda putra ke-6 yang mampu mempersembahkan medali emas di Asian Games.
6. Hendra menyamai rekor Christian Hadinata yang merebut dua medali emas di ajang Asian Games. Sama seperti Hendra, Christian merebutnya dengan pasangan yang berbeda pada tahun 1978 dan 1982.
7. Tim bulutangkis Indonesia berpeluang mengulang prestasi pada tahun 1962 dan 1978 yang merebut tiga medali emas di nomor perorangan. (ren)
Bandung bjb Tandamata Bersyukur Mampu Jinakkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
Juara bertahan putri, Bandung bjb Tandamata kembali makan korban. Mereka menekuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-1 (25-17, 23-25, 25-15, 29-27).
