Andy Murray Kritik Kemunafikan di Dunia Tenis

Petenis Skotlandia, Andy Murray
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
-Petenis nomor dua dunia Andy Murray, mengkritik perjanjian sponsor rumah judi dalam turnamen tenis, sebagai kemunafikan di dunia tenis. Kritik disampaikannya, terkait skandal pengaturan pertandingan yang diduga melibatkan belasan petenis top.


Dilansir dari
Sports Mail
pada Rabu, 20 Januari 2016, Murray mengatakan ada situasi yang munafik, di mana pemain tidak bisa disponsori oleh rumah judi. Sementara uang dari judi, bisa digunakan untuk mensponsori turnamen tenis elit.


Kritiknya itu diarahkan pada kesepakatan antara Australian Open dan William Hill. Rumah judi besar, itu membanggakan dirinya pada 2015 lalu, sebagai mitra judi resmi pertama untuk Grand Slam. Murray menegaskan, sangat tidak mendukung kesepakatan itu.


"Saya pikir itu munafik, sungguh. Karena saya yakin pemain tidak dibolehkan, mendapat sponsor dari rumah judi. Saya tidak terlalu mengerti bagaimana (kesepakatan sponsor turnamen) itu dilakukan. Saya pikir itu sedikit aneh," ujarnya.


Petenis asal Inggris itu ditanya, apakah dia terkejut dengan laporan, bahwa ada petenis elit yang terlibat dalam skandal pengaturan pertandingan. Murray menjawab tidak. "Saya pikir kadang orang bisa melakukan kesalahan."


Murray mengaku tidak pernah mendapat tawaran untuk mengalah, seperti yang dialami oleh petenis nomor satu dunia Novak Djokovic. Namun dia merasa, otoritas tenis harus melakukan upaya lebih baik, dalam mendidik para pemain muda untuk menghindari korupsi.


"Saya sungguh berpikir, sangat penting para pemain muda mendapat pendidikan lebih baik. Mereka harus dibuat memahami, apa yang harus mereka lakukan dalam situasi itu (mendapat tawaran sengaja mengalah di pertandingan), bagaimana satu keputusan bisa berdampak pada karir mereka," kata Murray.
Juara Australia Open 2016, Djokovic Cium Lapangan

Petenis Serbia, Novak Djokovic

Djokovic dan Murray Lolos dari Putaran Ketiga Paris Masters

Djokovic pelihara kesempatannya mempertahankan titel nomor satu dunia

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016