Piala Sudirman 2017

Penyebab Tim Indonesia Gagal Lolos ke 8 Besar

Tim Indonesia pada Piala Sudirman 2017
Sumber :
  • PP PBSI

VIVA.co.id – Keterpurukan tim bulutangkis Indonesia dalam ajang Piala Sudirman 2017 terus menuai sejumlah kritikan tajam. Betapa tidak, untuk pertama kalinya dalam sejarah tim Merah Putih tak lolos ke perempat final bahkan harus tersungkur sebagai juru kunci pada penyisihan Grup 1D.

Torehan buruk ini pun langsung ramai direspons oleh para pencinta bulutangkis Tanah Air, mengingat ekspektasi besar yang sempat disematkan kepada Greysia Polii cs. Hal ini tampak dari sejumlah komentar yang muncul dalam postingan di akun resmi PBSI, @badminton.ina.

Kritikan rupanya juga datang dari para pengamat bulutangkis nasional. Legenda ganda putra Indonesia, Christian Hadinata pun turut menyesali kegagalan skuat Cipayung di Gold Coast, Australia itu.

Menurut pria yang akrab disapa koh Chris ini, hasil kekalahan dari India 1-4 di laga perdana adalah petaka besar yang menjadi pemicu awal perjalanan tim Piala Sudirman kali ini.

"Kunci dari kegagalan kali ini adalah kekalahan telak dari India di laga perdana. Walau saya tidak mengikuti persiapan tim ini secara intens, semestinya tim pelatih harus dapat benar-benar memperhitungkan materi tim saat melawan India," ujar Christian saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 25 Mei 2017. 

"Di atas kertas, tim kita harusnya menang lawan India, itu mutlak karena jika menang setidaknya tiket 8 besar sudah diraih. Soal susunan line up, memang cukup disesali mengapa tidak menampilkan pilar terbaik mengingat ini permainan secara tim. Terutama ganda putri, saat tercantum Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari jujur saja saya sudah khawatir," tegas koh Chris.

Komentar serupa juga muncul dari pengamat bulutangkis, Broto Happy Wondomisnowo. Rasa kebersamaan, fokus para pemain serta kesan meremehkan lawan justru jadi sorotan pria berkumis tebal ini.

"Kita kurang fokus dan serius saat menghadapi India. Belum menjajal kekuatan Pusarla Venkata Shindu cs, fokus tim Garuda sepertinya hanya ditujukan menghadapi Denmark.  Kenapa memilih Tontowi Ahmad/Gloria Emanuelle Widjaja dan bukan Praveen Jordan/Debby Susanto yang ditampilkan di partai pembuka dan sangat menentukan?" ungkap Broto yang dituangkan dalam postingan di akun Facebook pribadinya.

Diamuk Pasangan Inggris, Ganda Campuran Indonesia Gagal ke Semifinal

"Dari awal tim ini sebenarnya nggak solid dan kompak. Faktor esprit de corps atau jiwa korsa, kurang kuat. Ini bisa dilihat saat digelar laga simulasi di Pelatnas Cipayung, 13 Mei silam. Para pemain, sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Ketika tugas belum juga dilakoni, mereka malah bersenang-senang dahulu dengan acara bermain-main di pantai," tegasnya.

Dalam laga penentuan kontra Demnark, Indonesia memang mampu menang dengan skor 3-2. Namun, hasil tersebut tidak cukup untuk membawa skuat Merah Putih untuk melaju ke 8 besar sebab kalah jumlah kemenangan games dari India sebagai runner up Grup 1D.

Raja Bulutangkis Dunia Ngamuk, Tunggal Putra India Terjungkal
 

(Piala Sudirman 2017) Susy: Kita Harus Kerja Keras Gold Coast, 24 Mei 2017 • • Berakhir sudah perjalanan tim Indonesia di perebutan piala beregu campuran bergengsi, Piala Sudirman 2017. Di turnamen yang untuk pertama kalinya digelar di Gold Coast, Australia, tim merha putih harus tersingkir di babak penyisihan. Ini pun menjadi catatan terburuk yang ditorehkan oleh Indonesia di turnamen dua tahunan ini sejak mulai digelar di tahun 1989. • • Manajer tim Indonesia, Susy Susanti yang berhasil menjuarai Piala Sudirman tahun 1989 silam ini menurutkan bahwa hasil ini seharusnya akan menjadi bahan untuk bisa bangkit. "Dengan hasil ini bagi saya, saya harus tetap positif thinking, seorang juara tidak mungkin dilalui dengan langsung satu kemenangan. Dengan situasi perbulutangkisan kita saat ini, dimana kita hanya bisa berprestasi di sektor tertentu, justru ini memacu untuk kita, saya dan tim, memacu atlet-atlet bahwa kita memang butuh kerja keras. Bukan kita terpuruk dengan satu kegagalan, tetapi harus membuat kita lebih kuat, lebih berani dan menjadikan kegagalan ini sebagai jembatan untuk mencapai prestasi yang kita inginkan," ujar Susy. • • Berita selengkapnya kamu bisa membacanya di badmintonindonesia.org

A post shared by Badminton Indonesia (@badminton.ina) on

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022