Berita Terbaru Aksi cepat tanggap

Mantan Presiden ACT Ibnu Khajar divonis 3 tahun penjara terkait penyelewengan donasi Boeing untuk ahli waris korban Lion Air JT 610. Vonis lebih rendah dari tuntutan JPU.

Mantan petinggi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin divonis 3 tahun enam bulan penjara dalam kasus perkara penyelewengan dana donasi dari perusahaan Boeing

Mantan Presiden yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengakau tidak bersalah dalam kasus penyelewengan dana donasi. Ia meminta dibebaskan dari hukuman dan dipulihkan.

Mantan Presiden yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah. Termasuk donatur, hingga ahli waris korban Lion Air.

Mantan petinggi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin dan kawan-kawan dituntut empat tahun penjara karena telah menyelewengkan dana donasi dari Boeing

Aksi Cepat Tanggap (ACT) ramai menjadi pembahasan riuh di media sosial pada Juli 2022 lalu. Para petinggi terseret kasus penggelapan dan penyelewengan donasi umat

Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hanya menghabiskan dana sebesar Rp900 juta untuk membangun sekolah di Wonosari, Yogyakarta. Padahal mereka terima Rp 2 miliar dari Boeing

Bareskrim buka soal tidak dimasukkannya pasal TPPU dalam dakwaan empat terdakwa kasus donasi ACT. Bareskrim tegaskan sesuai petunjuk jaksa penyidikan TPPU ACT terpisah.

Bos ACT Ahyudin dkk didakwa menggelapkan dana donasi untuk keluarga korban pesawat jatuh Lion Air JT 610 sebesar Rp 117 miliar untuk keperluan gaji dan THR karyawan ACT.

Mantan Presiden ACT Ahyudin didakwa menyelewengkan donasi dari perusahaan Boeing yang diperuntukkan kepada keluarga korban pesawat jatuh Lion Air JT 610 Rp 117, 98 miliar

Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengatakan bahwa para terdakwa petinggi ACT menerima gaji puluhan hingga ratusan juta per bulan. Simak besarannya!

Tiga tersangka kasus dugaan penggelapan dana umat di Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah dilimpahkan berkasnya ke Kejaksaan Agung.