Edi Darmawan Akui Buat Perjanjian dengan Polisi Australia Agar Jessica Tak Dihukum Mati

Edi Darmawan dan Otto Hasibuan
Sumber :
  • Kolase

Jakarta – Nama Edi Darmawan Salihin belakangan ini menjadi topik hangat pembicaraan di media sosial usai melayangkan permintaan maaf secara langsung kepada Otto Hasibuan. Ia bahkan mengakui bahwa pengacara Jessica Wongso itu adalah orang baik dalam menanggapi dirinya. 

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Dalam video permintaan maaf tersebut, Edi Darmawan juga menjelaskan alasan dirinya baru memperlihatkan bukti video tangan Jessica Wongso memasukan racun sianida ke kopi Mirna Salihin usai film dokumenter Netflix tayang. 

Ayah kandung Mirna Salihin itu menjelaskan bahwa dirinya tak berusaha untuk menyembunyikan bukti CCTV tersebut dari digital forensik selama 7 tahun lalu. 

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Edi Darmawan dan Otto Hasibuan

Photo :
  • Kolase

"Ini yang saya tunjukkin gambar tangan Jessica masukin tangan kiri itu. Begini, itu sebenarnya bukan barang saya atau saya ngumpetin data dari digital forensik," kata Edi Darmawan Salihin seperti dilansir dalam video yang diunggah akun TikTok @asriamelya3. 

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

Edi Darmawan menyebut bahwa dirinya menemukan bukti CCTV itu pada tahun 2016 silam. Bahkan, pergerakan tangan Jessica Wongso memasukan sesuatu ke dalam gelas itu juga terekam CCTV di bagian depan, tapi tertutup oleh tas belanja. 

Namun, Edi Darmawan mengaku bahwa dirinya tidak memperlihatkan bukti tersebut di persidangan tahun 2016 silam karena terikat perjanjian dengan pihak kepolisian Indonesia dan Australia

Edi Darmawan bahkan mengatakan bahwa Krishna Murti, Direskrimum Polda Metro Jaya saat itu sempat memperlihatkan bukti CCTV tersebut kepada dirinya, tapi memintanya untuk tak menjadikan sebagai barang bukti supaya tak membahayakan kepolisian Indonesia. 

Jessica Kumala Wongso

Photo :
  • Antara/Akbar Nugroho Gumay

"Pak Krishna Murti bawa itu cuman buat ditunjukkin aja, jangan dipakai karena ini berkaitan dengan kepolisian. Kalau sampai cedera janjinya kepada AFP, berbahaya sekali," kata Edi Darmawan Salihin.

Karena ada seorang perwira dari kepolisian Australia yang datang untuk melakukan investigasi terhadap kasus tersebut. Mereka meminta kepolisian untuk tidak membuka semua bukti supaya Jessica Wongso tidak dihukum mati di Indonesia. 

"Waktu itu ada perwira lah dari sana yang datang untuk investigasi. Kalau kita buka semua, Jessica Wongso itu bisa dihukum mati. Tapi, AFP bilang nggak akan kasih apa-apa kalau sampai dihukum mati. Karena, Jesica Wongso sudah mau jadi warga negara Australia," ujar Edi Darmawan Salihin.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya