Viral Seorang Ayah Donasikan Organ Tubuh Anak Demi Selamatkan Nyawa Orang Lain
- Tangkapan Layar
China – Belum lama ini beredar kabar dan kisah seorang pria sekaligus ayah asal China viral setelah dirinya ditinggal oleh sang putri selama-lamanya.
Dilansir dari South China Morning Post, Jumat, 17 November 2023, Pria itu bernama Deng Lianfu, dirinya merasa ikhlas ikhlas atas kepergian anaknya, Deng Xingyan setelah mendonasikan organ tubuh sang anak yang telah meninggal itu.
Deng Lianfu berkeyakinan, ketika organ tubuh putrinya bisa membantu orang lain, kehidupan buah hatinya yang sebentar di dunia itu menjadi tidak akan sia-sia. Bahkan, ia bisa merasakan putrinya 'hidup kembali' dalam wujud yang berbeda.
Deng Xingyan sendiri meninggal di usia 20 tahun. Ia meninggal akibat kecelakaan mobil pada 27 Oktober 2023. Setelah kematian tragis Xingyan, banyak sekali bantuan diterima Lianfu, Ia mendapatkan begitu banyak kebaikan, ia pun memutuskan untuk membantu sesama dengan mengorbankan organ tubuh putrinya.
Di dalam pemberitaanya, bagian tubuh Xingyan yang didonasikan antara lain jantung, hati, paru-paru, dan ginjal. Organ tersebut didonorkan kepada 5 pasien sekarat yang sangat membutuhkan.
"Saya berharap orang-orang yang menerima donor organ tubuh Xingyan akan hidup dengan baik dan melanjutkan hidup Xingyan," kata Lianfu terharu.
"Ayah yang hebat, masih memiliki cinta yang begitu besar setelah kehilangan putri tersayangnya," kata seorang netizen.
Perlu diketahui, sebelum ditinggal Xiangyan, Lianfu sudah lebih dulu kehilangan istri dan putra sulungnya dalam kecelakaan tahun lalu.
Cobaan bertubi-tubi itu menghantam kehidupan Lianfu dan dia sampai saat ini masih bertahan hidup. Kebesaran hati seorang ayah itu yang membuat netizen tersentuh.
"Saya berharap mereka yang menerima organ Xingyan menghargai hidup mereka dan merasakan keindahan dunia," jelas netizen lain.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.
Pemanasan Global Ancam Pendidikan Anak-anak di Asia
Suhu panas yang memecahkan rekor pada bulan lalu, yang mendorong pemerintah di Asia untuk menutup sekolah-sekolah dan menimbulkan dampak negatif bagi pendidikan anak-anak
