Bantu Atasi Angka Kelahiran Rendah, Perusahaan Korsel Guyur Rp1,1 Miliar ke Karyawan Yang Melahirkan

Ilustrasi bayi kembar
Sumber :
  • Pixabay/pexels

Seoul – Salah satu perusahaan konstruksi di Korea Selatan, Booyoung Group, mengatakan pada Senin, 5 Februari 2024, bahwa pihaknya akan memberikan US$75.000 atau setara dengan Rp1,1 miliar kepada karyawannya, per kelahiran untuk membantu meningkatkan angka kelahiran yang rendah di negara tersebut.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Booyoung telah mendistribusikan total 7 miliar won atau Rp829,8 miliar, kepada 70 karyawan, tanpa memandang jenis kelamin. Uang tersebut diberikan pada mereka yang memiliki satu anak atau lebih sejak Januari 2021.

"Perusahaan akan tetap berpegang pada program insentif sambil berencana menyediakan 300 juta won atau apartemen sewa permanen untuk anak ketiga yang dilahirkan oleh karyawan Booyoung," kata Booyoung Group, dikutip dari The Sundaily, Selasa, 6 Februari 2024.

Bukan Hanya Menyenangkan, Ini 5 Manfaat untuk Anak Saat Main di Playground

Ini adalah pertama kalinya sebuah perusahaan Korea Selatan memberikan insentif kesuburan sebesar itu dalam bentuk tunai kepada para pekerjanya.

“Dengan laju penurunan angka kelahiran saat ini, negara ini diperkirakan akan menghadapi risiko kepunahan dalam 20 tahun dari sekarang. Perusahaan telah menerapkan insentif yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi keluarga karyawan untuk membantu meringankan beban keuangan dan kesulitan mereka dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan,” kata Ketua Booyoung Group, Lee Joong Keun.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

Sebagai informasi, tingkat kesuburan Korea Selatan, atau jumlah anak yang diperkirakan akan dilahirkan oleh seorang perempuan sepanjang hidupnya mencapai rekor terendah sebesar 0,78 pada tahun 2022. Angka ini jauh di bawah negara-negara besar lainnya.

Ilustrasi ayah mengasuh bayinya.

Photo :
  • Pixabay

Angka tersebut juga jauh lebih rendah dibandingkan tingkat penggantian sebesar 2,1 persen, yang akan menjaga populasi Korea Selatan tetap stabil pada tingkat 50 juta.

Badan Statistik Korea telah memproyeksikan penurunan jumlah bayi baru lahir, yang berjumlah 250.000 pada tahun 2022, menjadi 220.000 pada tahun 2025 dan selanjutnya turun menjadi 160.000 pada tahun 2072.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya