- U-Report
VIVA.co.id - Bila Anda mengunjungi Kota Palembang bertepatan dengan dua hari besar bagi kota ini, tepatnya hari ulang tahun Kota Palembang tanggal 17 Juni dan tanggal 17 Agustus untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Anda akan menemukan sesuatu yang unik, yang tidak pernah ada pada hari-hari lain.
Telok dalam bahasa Palembang, artinya telur, dan dalam perayaan dua hari istimewa ini ada tiga macam lomba telok, yakni Telok Abang, Telok Ukan, dan Telok Pindang.
Telok Abang pada mulanya diadakan untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina di era penjajahan dulu. Telok Abang berupa telur rebus yang dicat pewarna makanan berwarna merah, yang lalu dilombakan untuk dihias seunik mungkin.
Awal mulanya menggunakan telur bebek, kini lebih banyak menggunakan telur ayam. Hiasan itu dapat berupa miniatur pesawat udara, sepeda, mobil atau becak dari gabus atau kardus, yang agar lebih menarik ditambahkan kertas warna-warni di mana telur merah ditancapkan di dalamnya.
Telok Abang ini dijajakan para pedagang di Jalan Merdeka, jalan utama di Kota Palembang. Lalu ada Telok Ukan, yakni telur bebek yang dilubangi dengan jarum, isi dikeluarkan, lalu dibumbui dengan santan, dimasukkan lagi kedalam cangkang telur, lalu dimasak.
Sementara Telok Pindang, merupakan telur yang dibumbui dengan kuah pindang. Lazimnya yang dimasak pindang adalah ikan atau burung. Khusus pada hari perayaan dibuat variasi lain berupa Telok Pindang.
Rasanya gurih karena kecap dan bawang. Selain lomba Telok Abang, pada setiap perayaan hari besar, sering diadakan lomba ketek berhias, ketek dalam bahasa Palembang artinya perahu.
Lalu juga ada lomba di sungai yaitu balap perahu yang didayung beramai-ramai, semacam lomba perahu naga di sungai Cisadane, Tangerang. (Cerita ini dikirim oleh Sutiono Gunadi)
(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
