-
VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap kemajuan pendidikan di negeri ini. Tugas Kemendikbud, sebagaimana pernah dilansir kemdikbud.go.id, adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Setiap tahun, Kemendikbud terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan yang berkembang di negeri ini. Berbagai persoalan atau kendala yang mewarnai dunia pendidikan pun menjadi perhatian pihak Kemendikbud dan berusaha untuk mencari solusinya bersama-sama.
Selanjutnya, pihak Kemendikbud sangat perlu melakukan evaluasi dan mencatat apa saja yang sudah dicapai selama setahun terakhir. Harapannya, segala pencapaian yang pernah dilakukan bisa terus dipertahankan, tingkatkan, dan lanjutkan pada tahun berikutnya. Sementara hal-hal yang belum tercapai (atau sudah tercapai tapi belum maksimal) dapat segera dirancang dan wujudkan pada tahun baru 2021 yang baru berjalan beberapa hari ini.
Pencapaian Kemendikbud
Bila disimak, ada banyak program serta pencapaian yang berhasil dilakukan pihak Kemendikbud selama tahun 2020. Berdasarkan Siaran Pers Kemendikbud Nomor: 002/sipres/A6/I/2021, dipaparkan bahwa sepanjang tahun 2020 Kemendikbud menghadirkan terobosan Merdeka Belajar episode pertama hingga keenam.
Pada episode pertama, Kemendikbud menetapkan 4 program pokok kebijakan pendidikan di antaranya menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian Nasional (UN), penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP), dan mengatur kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Empat program pokok tersebut memiliki dampak yang positif bagi dunia pendidikan. Salah satu fakta membuktikan (sebagaimana diurai dalam siaran pers tersebut), bahwa Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pakem, Jateng, Tri Worosetyaningsih mengatakan bahwa sebelum adanya penyederhanaan RPP dan penggantian UN, guru terbelenggu oleh banyaknya administrasi pembelajaran sehingga guru hanya fokus kepada pengetahuan kognitifnya, dan juga siswa dalam proses pembelajaran kurang mendapat perhatian.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.