Kepala Disdik Kota Bekasi Dukung Guru Menulis Buku

Ibu Nurmani (foto Nur Terbit)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Kehadiran Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi, Jawa Barat, Dr. H. Inayatulloh pada acara launching buku karya seorang ibu guru Sekolah Dasar (SD), membawa angin segar. Patut diacungi jempol dan diapresiasi.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Ini membuktikan bahwa dunia literasi, khususnya di kalangan komunitas guru di Kota Bekasi, kembali menggeliat. "Ini buku keempat yang sudah terbit dan ditulis oleh guru di Kota Bekasi," puji Inayatulloh.

Apresiasi tersebut disampaikan Kadisdik Kota Bekasi, saat menghadiri launcing buku "Pelangi Guru Literasi" (PGL) yang ditulis Nur Nurmani, S.Pd. SD, guru SD Kaliabang Tengah 1, Kota Bekasi, Rabu 24 Maret 2021, di Literacy Coffee, tempat nongkrong asyik yang dikelola Nurmani bersama suaminya Amin Idris.

Kata Kritikus Seni Rupa soal Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA

Bagi Nurmani, buku PGL ini merupakan karya perdananya berupa kumpulan essay yang menarik. Banyak sisi terungkap dalam buku kecil ini. mulai dari gantian HP siswa yang keluarganya hanya punya satu HP sampai catatan perjalanannya ke Filipina.  

Kadisdik Kota Bekasi menjanjikan bahwa pemerintah akan memberi perhatian lebih untuk pengembangan literasi. 

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

"Antara lain dengan membangun sudut sudut baca di SD dan SMP serta memfasilitasi pengadaan buku-bukunya," begitu sambutan Kadisdik, Inayatulloh dalam kata pengantar buku Nurmani.

Persoalannya, tentu tak harus hanya berhenti sampai di sini. Kita semua berharap, ke depan pemerintah khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, ada "ruang" dan "peluang" yang lebih luas, diberikan kepada guru penggiat literasi.

Misalnya, guru diberi pelatihan menulis, dibantu memfasilitasi mereka dalam menerbitkan buku, dan regulasi lain terkait pembiayaan serta anggaran pembinaan guru sebagai dukungan pemerintah kota cq Disdik.

Pada akhirnya, harapan tersebut hanya bisa digantungkan kepada kebijakan Disdik dan Pemerintah Kota ke depan. Semangat terus, jangan kasih kendor. Membangun dunia literasi, kata teman saya yang jurnalis, berarti membuka pintu dan jendela dunia. Semoga (Nur Terbit)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.