Tips Berinteraksi dengan Orang Kaya, Hindari Hal ini

Ilustrasi orang kaya banyak duitnya
Sumber :
  • vstory

VIVA - Interaksi dengan orang kaya itu mirip kisah Ayu Ting Ting, maju mundur. Jadi tidak jadi. Kenapa?

Persis cerita mobil saya mogok di jalan tol. Sebelumnya saya bawa ke bengkel rupanya saya tidak sadar bengkel Chevrolet bubar.

Jadi gara-gara tidak becusnya bengkel mantan Brand Amerika, saya bolak balik menebak-nebak Ayu Ting Ting, eh menebak kerusakan mobil saya. Sampai kemudian di jalan tol saya nyerah telepon derek good bye diderek ke bengkel lain.

Hati-hati Goen, saya ketemu konglomerat anu mereka gak mau bayar. Sudahlah namanya bos menekan anak buah. Sudahlah bos mana bisa fair. Iyalah saya pun berinteraksi dengan konglomerat sampai sekarang belum dibayar.

1. Kita berharap terlalu jauh, konglomerat membayar persis Ayu Ting Ting dinikah.
2. Kita tidak akurat mirip bengkel main tebak masalahnya mobil. Seharusnya ada komputer mendeteksi kerusakan.
3. Kita pun ikut stigma Katanya katanya apalagi, wah, "Sudah jangan terikat duniawi. Surgawi saja sama sama di akhirat." #Seharusnya_ada_komputer mendeteksi kerusakan.

Oleh karena itu, jangan berpedoman pada uang. Seperti kisah Ayu Ting Ting sudahlah, cuek saja jangan terus diukur kapan nikah?

4. Berinteraksi dengan horang kaya ya tentu dengan kacamata mereka. Tentu pikiran, patokan mereka berbeda dengan kita oleh karena itu, kita berlatih.

5. Panca indera orang kaya ada 9 mereka tajam, seperti Gillette fusion. Indera mereka penciuman, meraba, penglihatan, pendengaran, rasa. Ditambah lagi, mirip Jenderal, kirim 5 kolonel survei.

Membongkar Tuduhan Pratikno sebagai Operator Politik Jokowi, Strategi untuk Menjatuhkan

6. Kita berpikir, konsultan anu tahu dalamnya sebuah berita, karena IQ nya tinggi. Tidak. Bilamana kita cukup tajam, informasi cepat didapat.

Jebakannya adalah, kebanyakan orang berpedoman kepada logika dan Kecerdasan dirinya. Sangat sulit merubah pikiran kita. Seolah-olah dunia runtuh bila kita dipaksa berubah. #Orang_kaya_pikirannya_tunduk_pada_informasi.

Demokrasi Tergerus oleh Penguasa yang Rakus

Kita pikir, mau nawari tanah ke siapa? Sinar Mas? Wrong. Agung & agung? No. Phone a friend. Coba lagi. Anda perlu ketajaman hidungnya 200 kali lebih tajam.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyampaikan hasil survei.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Pengamat politik meyakini amicus curiae atau sahabat pengadilan tidak akan memengaruhi putusan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap perkara sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.