- vstory
VIVA - Cerita konflik harimau Sumatera dengan manusia berakhir di kandang jebak (Box Trap) Teluk Lanus, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak. Satwa predator tersebut kini telah dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Hal tersebut dibenarkan oleh PLH Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono. Hartono mengimbau, masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Pihak pemegang konsesi aktif melakukan pembersihan jerat di wilayah konsesinya.
"Kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan diluar kewenangan. Dilarang memasang jerat liar yang dapat membahayakan satwa,"kata Hartono. Sebagaimana ramai diberitakan sebelumnya, harimau betina berusia tiga tahun tersebut memangsa seorang manusia. Tim BBKSDA Riau bersama unsur terkait lainnya langsung bergerak cepat melakukan tindakan di lokasi kejadian.
Sesampainya di lokasi kejadian, tim mengumpulkan sejumlah barang bukti. Hasilnya tim menemukan jejak diduga harimau Sumatera. Berdasarkan bukti yang ditemukan sekitar lokasi dan mencegah terjadinya aksi serupa maka tim melakukan pemasangan kandang jebak. Dua box trap dibuat di lokasi terpisah tidak jauh dari lokasi ditemukannya jasad korban.
Pada 8 September 2021 sekitar pukul 18.30 WIB, tim mendengar suara di salah satu kandang jebak. Saat dilakukan pengecekan ditemukan harimau Sumatera telah berada di kandang jebak dengan kondisi kaki terluka.