20 Polisi Ikut Perburuan Harimau Sumatera yang Terkam Warga Lampung Barat

Tangkap layar saat Harimau Sumatera berkeliaran di Jalan Lintas Barat Tanggamus
Sumber :
  • tvOne/Pujiansyah

Bandar Lampung – Kepolisian Daerah Lampung (Polda) Lampung membentuk satgas penanganan dan evakuasi harimau pemangsa manusia Kabupaten Lampung Barat. Satgas bertugas memburu harimau sumatera yang menerkam warga di Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Polda Lampung Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Bakauheni 13-15 April 2024

Satgas telah membentuk 2 tim gabungan yang berjumlah 25 orang untuk memburu harimau sumatera di kawasan TNBBS. Kedua tim ini membagi tugas dan metode untuk memburu harimau sumatera.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, pihaknya sampai saat tengah melakukan perburuan kepada hewan buas tersebut.

Komplotan Penembak Mako Polda Lampung Berhasil Ditangkap 1 Orang

"25 orang ini terdiri dari 20 orang dari polisi serta tim TNBBS dan empat orang dari tim Safari Indonesia dari Jawa Barat dan satu orang yang dilibatkan dengan memiliki telepati harimau," kata Kombes Umi Fadilah Astutik, Sabtu, 16 Maret 2024

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik

Photo :
  • tvOne/Pujiansyah
Bentrok Antar Kelompok Rontek, Mako Polda Lampung Ditembaki Orang Tak Dikenal

Kombes Umi menjelaskan kedua tim menyusuri jejak harimau sesuai lokasi yang telah ditentukan. Tim masing-masing ini membawa kandang perangkap untuk ditempatkan di satu titik tempat keberadaan harimau.

"Mereka bertugas untuk menyusuri jejak-jejak harimau sesuai lokasi yang sudah ditetapkan. Namun sampai dengan saat ini belum ditemukan titik dimana tempat harimau tersebut saat ini berada," jelasnya.

Tim pertama bertugas memantau jejak dan kandang yang sudah terpasang untuk empat titik sebelumnya. Kemudian tim kedua yaitu sedang membuat jebakan kayu sekitar Pekon Sumberagung.

Empat perangkap harimau yang sudah terpasang lokasinya yakni Pekon Hantatai merupakan lokasi kejadian kedua. "Saat ini metodenya masih dengan memasang kandang perangkap di titik-titik yang menjadi lokasi pergerakan harimau dan juga membawa tembakan bius," ungkap Kombes Umi.

Kombes Umi mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dipandang adanya keberadaan harimau. Masyarakat juga diharapkan harus menjaga ekosistem lingkungan Sehingga makhluk hidup di sekitar bisa berkehidupan dengan baik.

"Saya minta masyarakat untuk tidak beraktivitas di lokasi keberadaan harimau dan menjaga ekosistem lingkungan agar mahluk hidup disekitar bisa berkehidupan dengan baik," tandasnya. 

Laporan: Pujiansyah/tvOne Lampung
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya