WhatsApp Akan Meluncurkan Dompet Digital di Indonesia, Apa Benar?

Dompet Digital Whatsapp
Sumber :
  • vstory

VIVA – Anak perusahaan Facebook, Whatsapp, kali ini sedang dalam pembicaraan dengan beberapa perusahaan pembayaran digital Indonesia untuk menawarkan dompet digital milik whatsapp, dalam upaya untuk memanfaatkan sektor e-commerce yang tumbuh pesat di negara ini.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Seorang juru bicara Facebook mengkonfirmasi bahwa WhatsApp sedang bernegosiasi dengan mitra keuangan Indonesia:

″WhatsApp sedang dalam pembicaraan dengan mitra keuangan di Indonesia tentang pembayaran digital, namun diskusi masih dalam tahap awal dan kami tidak memiliki hal lain untuk dibagikan″, dikutip oleh Reuters.

Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

Reuters melaporkan bahwa, WhatsApp sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan beberapa perusahaan pembayaran digital termasuk Go-Jek, DANA, dan OVO yang dimiliki oleh konglomerat Indonesia Lippo Group dan juga didukung oleh perusahaan hailing ride Grab. Whatsapp juga telah mendekati Bank Mandiri milik negara, yang mengoperasikan dompet digital.

Kesepakatan dengan beberapa perusahaan itu diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu dekat. Untuk meluncurkan layanan ini, pihak Facebook tidak mengharapkan sampai 2020. Akan tetapi, Facebook masih menunggu persetujuan peraturan dari India sebelum mereka dapat meluncurkan Whatsapp sebagai pembayaran berbasis digital di Indonesia.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

"Seperti yang dikatakan Mark awal tahun ini ... kami ingin membawa pembayaran digital ke lebih banyak negara," kata juru bicara Facebook kepada Reuters.

Layanan ini awalnya direncanakan akan dimulai pada akhir 2019, tetapi sumber mengatakan mereka memperkirakan akan ditunda beberapa bulan, karena WhatsApp tidak ingin diluncurkan di Indonesia sebelum India.

Nantinya, WhatsApp berfungsi sebagai layanan yang mendukung pembayaran melalui dompet digital lokal. Model ini juga akan diterapkan ke sejumlah negara berkembang lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.