Data Ekonomi Diharapkan Mampu Tahan Pelemahan Rupiah

Uang Rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diharapkan dapat bertahan di jalur hijau meskipun masih ada potensi terjadinya pelemahan.

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, data-data perekonomian dalam negeri yang akan diumumkan pekan ini dapat lebih positif, sehingga mampu menahan potensi pelemahan tersebut. 

"Laju rupiah masih ada potensi pergerakan variatif cenderung melemah tipis, sebelum menemukan momentum kenaikannya," ujarnya di Jakarta, Senin, 3 April 2017.

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

Reza menjelaskan, sentimen yang sama masih mewarnai pergerakan laju rupiah yang hingga akhir perdagangan pekan lalu. Menjelang akhir kuartal pertama rupiah cenderung berada di zona merah. 

"Melemahnya laju euro seiring sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa memberikan kesempatan bagi dolar untuk menguat, sehingga berimbas pada melemahnya laju rupiah," tuturnya.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

Di samping itu, kenaikan produk domestik bruto AS di level 2,1 persen, di atas estimasi dua persen, serta turunnya klaim pengangguran dari 261 ribu menjadi 258 ribu memberikan efek positif pada laju dolar.

Pihaknya memperkirakan, ruang gerak rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp13.332 hingga Rp13.295 per dolar AS.

"Tetap mencermati berbagai macam sentimen yang dapat mengubah arah penguatan rupiah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya