Berhemat, Prancis Kurangi 34.000 Tentara

Tentara Prancis di Mali
Sumber :
  • REUTERS/Joe Penney
VIVAnews -
Piala Asia U-23: Vietnam ke 8 Besar, Malaysia Gugur
Pemerintah Prancis melakukan penghematan besar-besaran untuk anggaran militernya enam tahun ke depan. Jumlah personel akan disunat hingga lebih dari 30.000 orang, dan anggaran persenjataan juga dipangkas.

Prediksi Serie A: AC Milan vs Inter Milan

Diberitakan
Jenderal TNI Maruli Ungkap Fakta Serius Ancaman Pertahanan Indonesia
The Telegraph , Jumat 2 Agustus 2013, hal ini tercantum dalam permohonan anggaran pertahanan Prancis pada parlemen. Dengan anggaran 190 miliar euro, Prancis berharap dapat berhemat hingga 60 miliar euro dalam jangka lima tahun.


Prancis akan memotong jumlah tentara sebanyak 34.000 personel. Sementara, pembelian pesawat jet Rafale dari perusahaan Dassault Aviation juga akan dipotong. Dalam waktu lima tahun Prancis hanya akan beli 26 Rafale dalam enam tahun, setelah sebelum memborong 11 pesawat per tahun.


Ini bukanlah kabar buruk bagi Dassault Aviation. Karena walaupun belum menjual satu pesawat pun ke luar negeri hingga saat ini, namun India telah menunjukkan minat untuk beli 126 jet tempur Rafale.


Anggaran baru ini akan didebatkan di parlemen dan diharapkan akan disetujui pada akhir tahun ini.


Kendati banyak yang dikurangi, namun Prancis akan menambah antara 1.000 sampai 4.000 anggota pasukan khusus. Langkah ini dirasa penting setelah Prancis menekankan perlunya tambahan tenaga intelijen dan pasukan khusus pasca keterlibatan mereka di perang Mali.


Penghematan juga tidak akan berlaku untuk fasilitas nuklir Prancis. Herve Morin, mantan menteri pertahanan dari kubu sayap kanan mengatakan bahwa militer Prancis kini telah kehilangan taringnya.


"Pemerintah membodohi pasukan pertahanan dan rakyatnya dengan mengatakan bahwa kita masih satu dari empat kekuatan militer global di planet ini, padahal faktanya sudah tidak lagi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya